"Saya sudah minta ke gubernur-gubernur untuk menjadikan kampus yang melahirkan kebijakan publik. Kalau Sulsel sudah bagus karena gubernurnya berasal dari kampus, ada daerah terkaya di Indonesia tidak mampu, sampai saya harus turunkan tim untuk mengajari OPD-nya (organisasi perangkat daerah)" ujar Syafruddin dalam kuliah umum di Auditorium Al Jibra, kampus Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (9/9/2019).
Mantan Wakapolri ini mengatakan keinginan melibatkan kampus dalam penyusunan kebijakan publik sudah disampaikannya sejak Rapat Kerja dengan para gubernur, wali kota, dan bupati, tahun 2018 lalu. Saat ini, kementeriannya telah bekerja sama dengan 18 kampus di seluruh Indonesia, untuk menjadi wadah pemikir pemerintah daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Syafruddin juga berpesan di hadapan sekitar 1.000 mahasiswa UMI untuk mempersiapkan diri menyambut tongkat estafet kepemimpinan bangsa, yang akan dipegang kelompok millenial.
"Reformasi birokrasi akan melahirkan generasi unggul, yang dapat mengadopsi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan menginduksi generasi tua, seperti eselon satu. Generasi unggul harus bisa menggali kreatifitas, emosional, berintegritas, berjiwa melayani dan fleksibel," tuturnya.
Dalam kuliah umum itu, sejumlah tokoh Sulsel ikut hadir seperti Sekprov Sulsel Abdul Hayat, Rektor UMI Prof Basri Modding, Dekan Fakultas Teknologi Industri Dr Zakir Sabhara, Ketua PMI Makassar Syamsu Rizal. (mna/idh)











































