"Dinas lagi cari lagi (lahan) kan. Kadang-kadang ada lahan tapi yang punya tidak ngasih kan, gitu," ucap Kepala Suku Dinas Perhubungan (Sudinhub) Jakarta Selatan, Christianto, saat dihubungi, Sabtu (7/9/2019).
Pencarian lokasi mangkal khusus ojol melibatkan pihak pembuat aplikasi. Saat ini, antara dinas dengan pihak aplikasi masih koordinasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Christianto membantah jika pihak Dishub tidak melakukan penindakan. Dia menyebut selalu ada patroli dan pengawasan di Stasiun Pasar Minggu.
"Kita kan seminggu tujuh hari, sehari 24 jam. Petugas kita kan kerja tidak full. Kita tertibkan setiap hari, begitu tidak tertibkan ya begitu, ojol naik, ya gitu, logikanya begitu," ujar Christianto.
Dia menilai, ojol memang mencari kesempatan untuk mangkal di trotoar stasiun Pasar Minggu. Terlebih, tidak ada lokasi parkir khusus untuk ojol di sekitar lokasi.
"Ya sudah tahu lah (mereka cari kesempatan), memang, mau gimana. Terbatas juga lahan untuk tempat penampungan," kata Christianto.
Diberitakan sebelumnya, trotoar di kawasan Stasiun Pasar Minggu, akhir-akhir ini dikeluhkan warga hingga para pengguna KRL. Sebab, trotoar untuk para pedestrian atau pejalan kaki itu dipadati oleh motor-motor para pengemudi ojek online (ojol) yang terparkir.
Pantauan detikcom, Sabtu (7/9), pukul 13.35 WIB, terlihat beberapa motor pengemudi ojek online yang berjejeran parkir di atas trotoar yang juga digunakan sebagai akses keluar masuk ke Stasiun Pasar Minggu. Tak hanya menjadi tempat parkir, trotoar bahkan digunakan sepeda motor untuk berlalu-lalang.
Halaman 2 dari 2











































