Pantauan detikcom, Sabtu (7/9/2019), pukul 13.35 WIB, terlihat beberapa motor pengemudi ojek online yang berjejeran parkir di atas trotoar yang juga digunakan sebagai akses keluar masuk ke Stasiun Pasar Minggu. Tak hanya menjadi tempat parkir, trotoar bahkan digunakan sepeda motor untuk berlalu-lalang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya ada sih (yang markir di atas trotoar). Ya ngeganggu sih. Ya (ngeganggu) pejalan kaki. Di bawah trotoar, yang memang mesti (jadi tempat) diparkir," kata Ius (47) saat ditemui di lokasi.
Perempuan berkacamata itu juga menyampaikan bahwa setiap hari kawasan ini memang ramai dengan motor-motor pengemudi ojek online yang parkir di atas trotoar. Dia pun berharap para pengemudi ojek online bisa tertib dalam memarkirkan kendaraannya.
"Kalau bisa mah markir ya sesuai dengan ketertiban yang ada gitu. Kita mah cuma istilahnya ngeliat aja gitu. Terus ya kita (tahu) dia (begitu mencari) mata pencarian dari situ juga kan. Sama-sama nyari uang. Kalau bisa tertiblah," sambungnya.
Senada dengan Ius, kondisi itu juga dikeluhkan oleh warga sekitar, Rosi (37). Rosi mengaku keberadaan kendaraan ojek online yang terparkir di atas trotoar itu sering kali menggangunya saat ingin berbelanja di Pasar Minggu pada pagi hari.
"Saya sih nggak sering naik kereta tapi jalur ini sering saya lalui. Soalnya kan pasar dari rumah deket, ke pasar minggu. Lewatnya pasti jalur sini saya," kata Rosi.
Warga Pagu Jaten ini mengatakan motor-motor ojek online yang terparkir di atas trotoar tersebut akan lebih banyak pada hari aktif kerja, yaitu hari Senin hingga Jumat. Sedangkan hari Sabtu-Minggu, kata dia, pengemudi ojol yang memarkirkan kendaraannya tak sebanyak pada saat hari aktif kerja.
"Sabtu-Minggu itu agak longgar ya. Gak terlalu padat, gak terlalu menghalangi. Kalau bisa parkir di tempatnya yang udah ditentukan gitu loh. Kan trotoar buat orang jalan bukan buat motor," ucapnya.
Rosi menekankan trotoar diperuntukkan bagi pejalan kaki dan bukan tempat parkir kendaraan. Dia juga berharap para pengemudi ojek online tersebut bisa memarkirkan kendaraannya di tempat yang sebagaimana mestinya.
"Karena, satu, menggangu pejalan kaki juga. Jadi ruang buat pejalan kaki tuh nggak ada kurang. Apa lagi kalau dalam keadaan macetkan susah buat nyebrang ke sana aja susah. Kalau bisa sih jangan di situlah markirnya gitu. Saya sih tahu ya mereka nyari rejeki juga kan cuman alangkah baiknya pada tempatnya gitu loh. Jangan parkir di trotoar. Kan buat jalan bukan buat motor," pungkas Rosi.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini