"Mereka biasanya (beraksi) Senin dan Kamis. Kalau Senin-Kamis mereka menyampaikan dapat Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu," jelas Kapolsek Tanah Abang AKBP Lukman Cahyono kepada wartawan di Blok F Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (7/9/2019).
Lukman menyampaikan, para pelaku menyasar pedagang asal Tasikmalaya yang berjualan di Blok F, Tanah Abang. Para pedagang ini memang biasanya berjualan setiap Senin dan Kamis saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada saat pedagang itu keluar dari Blok F pulang berjualan, para pelaku mulai melakukan aksinya. Mereka menghadang mobil para pedagang dan memaksa meminta uang.
"Jadi mereka meminta uang dengan paksa. Jadi ketika dikasih tidak sesuai dengan keinginan mereka, misalnya dikasih Rp 500 mereka menolak, sehingga di situ ada unsur pemaksaan kekerasannya," imbuhnya.
Para pelaku tidak memiliki pekerjaan tetap dan sehari-hari di Pasar Tanah Abang. Mereka menjadi juru parkir (jukir) liar dan 'Pak Ogah' sebagai mata pencaharian sehari-hari.
Namun adanya aktivitas pedagang setiap Senin dan Kamis menjadi sasaran para pelaku untuk mendapatkan uang lebih banyak.
"Mereka tiap hari (di Pasar Tanah Abang) namun setiap Senin-Kamis mereka menyatakan Senin-Kamis lebih ramai ya situasi. Jadi ini membuat mereka dateng di setiap Senin dan Kamis. Mungkin kalau hari biasa mereka tidak rutin datang," tutupnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini