"Semalam saya sudah mengonfirmasi ke Densus 88. Kalau indikasi ISIS di Papua itu sudah terindikasi. Ya betul, jaringan ISIS ada di Papua. Namun demikian, keterkaitan ISIS dengan kerusuhan ini masih didalami," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (6/9/2019).
Polri mendalami dugaan keterkaitan ISIS dengan rusuh di Papua dengan fakta hukum yang ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dedi mengungkapkan jaringan ISIS di Papua tidak terkait dengan kelompok separatis Papua karena memiliki haluan yang berbeda. Dia juga menyebut ISIS yang berada di Papua merupakan jaringan JAD.
"Beda haluan (dengan organisasi separatis di Papua). (Jaringan) di sana JAD," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menyebut ada kelompok di tanah Papua yang berafiliasi dengan ISIS. Ryamizard menyebut keberadaan ISIS di Papua sudah terdeteksi sejak tiga tahun lalu.
"Dari dua-tiga tahun lalu saya bilang ya, di ISIS itu bukannya di Jawa dengan di Poso saja, sudah ke Ambon, sudah ke Papua. Nah ini, yang Papua ini di tengah-tengah," kata Ryamizard setelah rapat dengan Komisi I DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (5/9).
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini