Bandung - Buk, buk, buk, praaang! Kantor kepala desa Mandalawangi, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung rusak diamuk massa. Warga marah, lagi-lagi, karena tidak kebagian subsidi langsung tunai (SLT) BBM.Kaca, meja, kursi menjadi sasaran empuk 500 warga yang merusak kantor Kades Dawira Supriatna, Rabu (26/10/2005).Massa yang tidak mendapat SLT BBM bertambah emosi saat mengetahui Kades yang hendak dijumpainya tidak berada di tempat. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam aksi anarkis ini."Tolong jangan rusak kantor desa. Ini juga milik bersama," teriak salah seorang aparat. Sayangnya teriakan itu tidak digubris, massa yang gelap mata terus menimpuki kantor kades dengan batu-batu. Alhasil kaca-kaca kantor pun pecah berantakan.Tidak hanya itu, massa pun menerobos masuk ke dalam kantor. Meja, kursi dan peralatan kantor tidak luput menjadi sasaran mereka. Aparat desa pun lari tunggang langgang menyelamatkan diri.Setelah amuk massa kelar, 2 pleton aparat dari Polres Cimahi dikerahkan untuk mengamankan aksi tersebut. Terlambat, aparat hanya menemui kantor kades yang rusak berantakan."Kita telah meminta keterangan 6 saksi mata. Massa kecewa karena tidak dapat dana kompensasi BBM," kata Kapolres Cimahi AKBP Permadi kepada
detikcom per telepon. Menurutnya, kepolisian dan Koramil tetap menjaga kantor tersebut.Kejadian serupa juga menimpa Kampung Gambung, Desa Mekarsari, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung pada Selasa kemarin.Sekitar 250 warga merusak kantor desa karena kecewa tidak mendapatkan SLT BBM. Bahkan, Kepala Desa Nana Wiharja menjadi korban amuk massa. Wajah Nana pun babak belur dihajar massa. Sedangkan kaca kantornya pecah berserakan. Dua peristiwa ini menambah deretan betapa pencairan SLT BBM justru menimbulkan masalah baru. Warga yang semula rukun, jadi berantem. Sebelumnya, seorang Ketua RT di Depok nekat minum racun karena tak tahan diteror warganya soal SLT BBM. Sementara, seorang kakek di Demak dan di Banyuwangi meregang nyawa saat antre mencairkan SLT BBM. Subsidi hanya Rp 300 ribu/3 bulan yang berbuah tragis!
(aan/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini