"Indonesia saat ini tengah berupaya untuk mengambil peran lebih besar dalam pembangunan ekonomi Afrika, sebagaimana yang telah Indonesia sumbangkan dalam kemerdekaan negara-negara Afrika melalui Konferensi Asia Afrika tahun 1955," kata Dubes RI Dar es Salaam, Ratlan Pardede dalam keterangan tertulis, Jumat (6/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya bangga untuk mengatakan bahwa tahun ini hubungan kerja sama Indonesia dan Tanzania telah mencapai perkembangan yang signifikan. Hal ini merupakan hasil dari seluruh dukungan, doa, dan kerja keras oleh kita semua. Adalah tepat bahwa kedua Presiden kita (Presiden RI dan Tanzania) menekankan slogan 'Hapa Kazi Tu' atau 'Kerja, Kerja, Kerja' dalam Bahasa Indonesia," ujarnya.
Dia meyebut volume perdagangan antara Indonesia dan Tanzania telah meningkat signifikan. Total volume perdagangan mencapai 303,4 juta USD pada tahun 2017, menjadi 334,7 juta USD pada tahun 2018, dengan total peningkatan sebesar 5,12.
"Namun, kami masih belum puas dengan angka-angka tersebut, karena belum memperlihatkan potensi Indonesia dan Tanzania yang sebenarnya. Kedua Negara perlu mempromosikan perdagangan langsung mengingat banyak produk kedua negara didapatkan melalui negara ketiga atau perantara," ujarnya.
"Tahun ini akan ada 2 perusahaan dari Indonesia yang akan membuka pabrik di Tanzania, yaitu pabrik sabun dan body lotion di Dar es Salaam dan minyak daun cengkeh di Pemba. Selain itu, tahun ini juga menandakan dimulainya signifikansi Indonesia di Tanzania melalui perjanjian antara Indonesia Exim Bank, PT. WIKA, dan ZURA untuk pembangunan terminal Gas Cair di Zanzibar dengan nilai mencapai 190 Juta USD," imbuh Ratlan.
(abw/tsa)