Desak Pleno, Nusron Bandingkan Golkar dengan PDIP-PKB

Desak Pleno, Nusron Bandingkan Golkar dengan PDIP-PKB

Ibnu Hariyanto - detikNews
Rabu, 04 Sep 2019 18:28 WIB
Desak Pleno, Nusron Bandingkan Golkar dengan PDIP-PKB
Foto: Nusron Wahid (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta - Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Jawa Tengah I Kepengurusan DPP Golkar Nusron Wahid mendesak pengurus DPP partai untuk segera melaksanakan rapat pleno. Nusron menilai Golkar sudah terlalu lama tidak melalukan rapat pleno.

"Ingin meminta konfirmasi sekali lagi ke Ketum (Airlangga Hartarto) dan Sekjen (Lodewijk Paulus) tentang kapan dilaksanakan rapat pleno DPP Golkar. Kenapa itu ditanyakan karena berdasarkan peraturan organisasi SK Nomor 148 Tahun 2016 mengatakan bahwa rapat pleno harus dilaksanakan minimal setidaknya 2 bulan sekali. Kalau rapat harian dilaksanakan setidaknya 1 bulan sekali. Tapi dari habis pemilu bulan April sampai sekarang belum dilaksanakan rapat pleno sama sekali," kata Nusron Wahid dalam konferensi pers di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (4/9/2019).

Padahal, Nusron menyebut ada sejumlah agenda partai yang penting dan harus dibahas melalui rapat pleno. Agenda-agenda tersebut yakni penetapan alat kelengkapan dewan (AKD) DPRD provinsi hingga kabupaten, penetapan pimpinan DPR dan MPR, hingga evaluasi Pemilu 2019.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Belum lagi kita melakukan adanya evaluasi pileg maupun pilpres. Yang ingin kita evaluasi adalah pertama apakah pemilu legislatif sama pilpres secara bersamaan ini efektif atau tidak, kenapa? Kita juga ingin bertanya kenapa di daerah-daerah yang pemilu legislatifnya Golkar menang, kok Jokowinya kalah? Ini ada faktor apa?" sebut Nusron.

Nusron pun kemudian membandingkan kinerja Golkar dengan partai lain yakni PDIP dan PKB. Menurutnya, dalam Pemilu 2019 kemarin, daerah yang dimenangkan PDIP dan PKB di situ pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin menang.

"Kalau di partai lain saya sebut katakanlah PDIP sama PKB. itu kan linier, di mana pun daerah yang PDIP menang di situ Jokowi-Maruf menang, di manapun daerah yang PKB menang di situ Jokowi-Maruf menang. Tapi di daerah-daerah yang DPP Golkar ataupun di daerah Golkar menang di pileg, kenapa kok kalah? ini ada apa? Apakah mesinnya tidak jalan atau apa kita perlu evaluasi," ucapnya.



Nusron menilai Partai Golkar sekarang belum siap menyongsong kontestasi Pemilu Serentak 2020. Sebab, menurut Nusron, hingga kini belum ada konsolidasi yang dilakukan Golkar baik dari pusat maupun daerah.

"Kita belum melakukan konsolidasi semua. Tingkat pusat belum, tingkat provinisi belum, tingkat kabupaten belum, tingkat kecamatan belum sehingga bisa dikatakan kita masih belum ready to play dalam kontestasi politik tahun depan," ujarnya.

Nusron kembalikan membandingkan Golkar dengan partai lain yakni PDIP. Menurutnya, PDIP jauh lebih siap menyongsong kontestasi Pilkada Serentak 2020 dengan sudah melakukan konsolidasi berjenjang.


"Partai-partai lain, saya sebut PDIP sudah melakukan konsolidasi secara berjenjang. Sebelum kongres di Bali kemarin PDIP sudah lakukan konferensi Pimpinan Anak Cabang (PAC). Kalau kita Muscam, pimpinan kecamatan, kemudian sudah ada yang namanya konferensi cabang tingkat kabupaten, konferda konferensi tingkat daerah atau provinsi," tutur Nusron.

Dalam konferensi pers itu dihadiri sejumlah elite Partai Golkar. Mereka adalah Hadir Wasekjen Golkar Viktus Murin, Bendahara Umum Golkar Robert Kardinal, Dewan Pembina KPPG Ula Nuhrachwati hingga Ali Yahya.
Halaman 2 dari 2
(ibh/gbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads