"Kemarin seperti Petrochemical, Aramco nggak masuk-masuk karena apa. Semuanya akan kita cek satu per satu list-nya, sehingga betul-betul mereka merasa dilayani. Dan menteri-menteri tolong dilayani dengan baik-baik. Dampingi mereka sampai terealisasi. Kita ini jangan kayak pejabat, minta dilayani, (tapi) kita melayani," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas membahas antisipasi perkembangan perekonomian dunia di kantor Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2019).
Jokowi menyinggung banyaknya perusahaan dari negara luar yang jarang melirik Indonesia. Ia mencontohkan 33 perusahaan asal China yang lebih memilih menanamkan modal di negara tetangga.
Salah satu strategi menarik investor ke dalam negeri karena menyikapi tren ekonomi global yang melambat.
"Ekonomi global telah mengalami perlambatan dan kemungkinan terjadinya resesi itu semakin besar. Oleh sebab itu, payung harus kita siapkan, kalau hujannya besar, kita nggak kehujanan. Kalau gerimis, kita nggak kehujanan," ujarnya.
Simak Video "Restu Jokowi kepada Capim KPK di Tengah Kritik Publik"