"Kami khawatirkan imbas peningkatan aktivitas di perairan Teluk Balikpapan dengan pindahnya ibu kota itu mengganggu kawasan tangkap nelayan," ujar Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara Andi Trasodiharto, yang dilansir Antara, Rabu (4/9/2019).
Untuk itu, Dinas Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara akan mengkoordinasikan alur pelayaran di perairan Teluk Balikpapan agar tidak mengganggu kawasan tangkap para nelayan. Dinas Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara, lanjut Andi Trasodiharto, akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur perihal alur pelayaran di perairan Teluk Balikpapan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan bahas alur pelayaran di perairan Teluk Balikpapan dengan pindahnya ibu kota agar tidak mengganggu mata pencarian para nelayan," tegasnya.
Pengangkutan material untuk pembangunan ibu kota negara ke wilayah Provinsi Kalimantan Timur, menurut dia, dimungkinkan melalui jalur laut. Dinas Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara, jelasnya, berupaya dan berharap peningkatan aktivitas alur pelayaran tidak mengganggu kawasan tangkap nelayan di Teluk Balikpapan.
Namun Andi Trasodiharto yakin pemindahan ibu kota Negara Indonesia ke wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara tersebut bakal berdampak positif terhadap ekonomi masyarakat pesisir.
Survei Median: 45,3% Publik Tak Setuju Pemindahan Ibu Kota
Halaman 3 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini