"Kalau menyesal, iya saya menyesal. Semua masalah kalau dipikir-pikir bisa diselesaikan sebenarnya," kata Aulia dalam wawancara eksklusif dengan detikcom di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (3/9/2019).
"Sebagai permohonan dari hati saya paling dalam, ini saya mohon permohonan maaf banget dari keluarga Pak Edi," sambungnya sambil menangis terisak.
Aulia mengaku menyesal karena membunuh dengan alasan terlilit utang. Seharusnya, dia meninggalkan suami dan anak tirinya ketimbang harus membunuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aulia beralasan dia tidak rela jika rumah milik suaminya itu ditarik oleh pihak bank karena tidak mampu membayar utang. Aulia ingin sebagian harta suaminya jatuh ke tangan anak hasil pernikahannya dengan Pupung yang masih berumur 4 tahun.
"Tapi jujur saja kepikiran saya itu. Saya nggak terima kalau sisa dari uang sitaan itu (anak kandung Aulia dan Pupung) nggak dapat bagian. Itu saya jujur nggak rela di situ," jelas Aulia.
Aulia berharap keluarga Pupung bisa memaafkannya. Aulia juga meminta keluarga Pupung tetap menganggap anaknya sebagai bagian dari keluarga karena itu merupakan anak kandung Pupung.
"Saya mohon maaf ke keluarga Pak Edi. Ingatlah (anak) itu masih keponakannya, itu anak kandung Pak Edi. Jangan karena bundanya seperti ini terus (anak) seolah-olah tidak dianggap sebagai keponakannya," kata Aulia.
Aulia menyebut suatu saat anaknya akan membutuhkan keluarga Pupung. Anaknya suatu saat akan menikah dan harus memiliki wali nikah dari pihak keluarga Pupung.
"Dia (anak) kan Islam ya, kalau dia menikah kalau bukan dari keluarga ayahnya dari siapa lagi walinya. Itu yang saya pikirkan jadi saya mohon maaf," pungkas Aulia.
Wawancara Eksklusif Aulia Kesuma: Utang, Rentenir, dan Rencana Bunuh Suami
Halaman 2 dari 2