Guru Besar UI Soal Papua: Isu Rasisme Tak Bisa Berujung Referendum

Guru Besar UI Soal Papua: Isu Rasisme Tak Bisa Berujung Referendum

Andi Saputra - detikNews
Selasa, 03 Sep 2019 14:47 WIB
Prof HIkmahanto Juwana (dok.detikcom)
Jakarta - Kerusuhan di Papua dipicu pernyataan rasis di Surabaya. Belakangan, terjadi gejolak di Papua yang memicu sekelompok masyarakat untuk meminta referendum.

"Isu rasisme tak bisa berujung referendum," kata guru besar hukum internasional UI, Prof Hikmahanto Juwana kepada wartawan, Selasa (3/9/2019).

Menurut Prof Hik, demikian biasa ia disapa, tindakan rasis yang berujung pada kekerasan dan kerusuhan dapat terjadi di mana saja. Peristiwa Rodney King di Los Angeles, Amerika Serikat pada tahun 1991 adalah salah satunya.

Kala itu, tindakan polisi Los Angeles yang dianggap diskriminatif terhadap Rodney King membuat marah warga AS, khususnya yang berkulit hitam (Afro-American). Bahkan di LA terjadi pembakaran, kekacauan bahkan pencurian yang dilakukan oleh masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masalah di LA akhirnya terselesaikan dengan baik karena pemerintah Federal sangat tegas," kata Prof Hik.

Demikian pula dengan apa yang terjadi di Bumi Papua. Menurut Prof Hik, kerusuhan yang terjadi tentu akan bisa diselesaikan secara baik oleh pemerintah. Pemerintah tidak perlu khawatir dalam menangani kerusuhan bahwa negara-negara di dunia seolah mendukung adanya keinginan referendum.

"Masyarakat internsional paham bahwa kerusuhan di bumi Papua bukan akibat pemerintah yang opresif terhadap masyarakat di Papua," cetus Prof Hik.

Bahkan, kata Prof Hik, masyarakat internasional sudah sejak lama mengakui bumi Papua merupakan bagian kesatuan dari Indonesia. Masyarakat internasional tidak pernah mempermasalahkan keberadaan bumi Papua layaknya Timor Timur saat dinyatakan oleh pemerintah Indonesia berintegrasi.

"Oleh karenanya pemerintah harus punya percaya diri yang tinggi untuk menyelesaikan kerusuhan di bumi Papua secara tegas, bermartabat dan cepat," pungkas Hikmahanto.

(asp/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads