7 Anggota Keluarga Jadi Korban di Cipularang, Febri Belum Bisa Kontak

Febriansyah (Foto: Isal Mawardi/detikcom)

Bekasi - Sekeluarga asal Bekasi, Jawa Barat turut menjadi korban tabrakan beruntun di KM 91 Tol Cipularang. Saat ini keluarga berjumlah 7 orang itu masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Febriansyah (24) menceritakan tentang kondisi 7 anggota keluarganya itu. Febri--panggilan Febriansyah--mengatakan 7 anggota keluarganya yang menjadi korban yaitu Zulfahmi, Asparida, Riko Apriadi Tanjung, Ade, Vivi, Kenji, dan Safira.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mau hubungi tapi nggak ada balesan," ujar Febri ketika ditemui di kediamannya di Jalan Maluku, Bekasi Timur, Selasa (3/9/2019).

Febri merupakan putra bungsu dari Zulfahmi. Dia mengaku tidak ikut rombongan keluarganya yang pada saat kecelakaan terjadi baru pulang dari Ciwidey untuk berlibur.

"Liburan biasa dari hari Minggu pagi jam 8-an. Satu mobil, mobil Avanza," sebut Febri.

Dia mengaku tahu soal kecelakaan itu dari tetangga. Segera setelahnya dia mencoba menghubungi para anggota keluarganya itu tetapi tidak berbalas. Febri kemudian menghubungi kakak perempuannya yang bernama Nola, yang kemudian menuju ke Purwakarta di mana para korban kecelakaan itu mendapatkan perawatan rumah sakit.

"Kalau saya (memilih tinggal) di sini, takutnya ada apa-apa, ada (keperluan) foto BPJS, asuransi," ucap Febri.

Belakangan Febri tahu bagaimana kondisi anggota keluarganya. Ayahnya, Zulfahmi, mengalami cedera di bagian dada, sedangkan ibunya, Asparida, mengalami luka di bagian kepala.

"Dijahit kakinya (Riko/kakak Febri). Istrinya (Ade) nggak kenapa-kenapa. Kakinya (Kenji/anak Rico dan Ade) patah, sama adik istrinya (adik Ade) kakinya patah, sama anak yang perempuan (Safira) kena beling di kepala," kata Febri.

"Semoga semua selamat dan bisa balik ke rumah," imbuh Febri penuh harap.

Peristiwa kecelakaan maut itu terjadi pada Senin, 2 September kemarin di KM 91 Tol Cipularang yang mengarah ke Jakarta. Tabrakan beruntun itu diduga bermula dari adanya truk pengangkut pasir yang terguling di tengah jalan sehingga menyebabkan kendaraan lain di belakangnya berhenti. Tak dinyana dari belakang antrean kendaraan itu terdapat truk pengangkut pasir lainnya yang menabrak antrean itu dan menyebabkan kebakaran.

Setidaknya ada 20 kendaraan yang terlibat kecelakaan yang terdiri dari 7 truk, 11 mobil pribadi, dan 2 bus. Dilaporkan 8 orang tewas atas kejadian tersebut, 4 orang di antaranya meninggal dunia karena terbakar api.