Respons Kemlu soal Jaringan Internasional Terlibat Kerusuhan di Papua

Respons Kemlu soal Jaringan Internasional Terlibat Kerusuhan di Papua

Faiq Hidayat - detikNews
Senin, 02 Sep 2019 08:30 WIB
Respons Kemlu soal Jaringan Internasional Terlibat Kerusuhan di Papua
lt Jubir Kemlu, Teuku Faizasyah (Foto: Adhi Indra Prasetya/detikcom)
Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut adanya keterlibatan kelompok jaringan internasional dalam serangkaian peristiwa kerusuhan di Papua. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyebut beberapa orang jaringan itu berada di luar negeri.

"Memang ada beberapa individu yang bermukim di luar negeri dan mengkampanyekan sepraratisme mengatas-namakan saudara-saudara kita di Papua," kata Plt Jubir Kemlu, Teuku Faizasyah, kepada wartawan, Minggu (1/9/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Faizasyah mengatakan Kemlu akan berkoordinasi dan berkomunikasi dengan negara-negara lain terkait keberadaan individu yang mengkampanyekan separatisme dengan mengatasnamakan masyarakat Papua.

"Ya tentunya ada komunikasi," ucap dia.



Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku hasil intelijen menunjukkan ada keterlibatan pihak asing dalam serangkaian peristiwa kerusuhan di Papua. Saat ini, Polri berkoordinasi dengan para stakeholder, khususnya Kementerian Luar Negeri (Kemlu), untuk menyikapi keterlibatan pihak asing tersebut.

"Ada, ada (keterlibatan pihak asing). Kita tahulah kelompok-kelompok ini ada hubungannya dengan network di internasional. Jadi kita harus menanganinya memang di dalam negeri maupun di luar negeri. Kerja sama kita dengan Ibu Menlu dan jaringan intelijen," kata Tito seusai acara HUT Polwan ke-71 di Polda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (1/9).



Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal kembali menerangkan penanganan secara komprehensif diperlukan dalam masalah ini. Iqbal menerangkan saat ini TNI-Polri dan seluruh stakeholder sedang memetakan sejauh mana keterlibatan asing.

"Ini kan penanganannya harus komprehensif. Ini sedang kami petakan. Pihak kami, jaringan intelijen dengan beberapa lembaga terkait, sudah bekerja. Intinya, kami tidak bisa juga menyampaikan seluruhnya di sini. Ini diplomasi antarnegara," ujar Iqbal.
Halaman 2 dari 2
(fai/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads