Hillary pun menaruh perhatian terhadap proses legislasi di Indonesia. Ia sempat menyinggung soal penyelesaian undang-undang di DPR yang cenderung lamban.
"Saya juga ingin memperjuangkan revolusi yang baik untuk hukum dan perundangan-undangan di Indonesia. Kita lihat sekarang banyak RUU yang lambat sehingga tidak disahkan," kata perempuan yang lahir di Manado pada 22 Mei 1996 itu.
Namun, dia berfokus pada urusan pendidikan, khususnya di Sulawesi Utara. Menurut Hillary, pendidikan adalah pangkal segala permasalahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia kemudian mencontohkan soal rendahnya tingkat kelulusan warga Sulut dalam seleksi penerimaan CPNS. Hillary menilai kasus itu menjadi indikator rendahnya tingkat pendidikan di Sulut. Hillary pun mengatakan bakal memperjuangkan tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang layak, khususnya untuk Sulut.
"Misal ya, di Sulut kemarin itu ada tes CPNS, hanya sekitar 20 persen yang lulus. Cuma 24 orang, padahal jalur dibuka ada ribuan. Kalau di Sulut itu, satu orang PNS bisa menghidupi tiga sampai lima orang anggota keluarganya higga 40 tahun ke depan," tuturnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini