Golkar Sindir Balik Fadli yang Sebut Jokowi Dapat Wangsit soal Ibu Kota

Golkar Sindir Balik Fadli yang Sebut Jokowi Dapat Wangsit soal Ibu Kota

Mochamad Zhacky - detikNews
Kamis, 29 Agu 2019 07:50 WIB
Foto: Ace Hasan Syadzily (Ahmad Bil Wahid/detikcom)
Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menilai keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memindahkan ibu kota negara tergesa-gesa. Bahkan, Fadli menyindir keputusan memindahkan ibu kota mungkin karena Jokowi mendapatkan wangsit.

Menanggapi sindiran itu, Partai Golkar menilai Fadli tak bisa membedakan soal ketepatan mengeksekusi kebijakan. Golkar juga menganggap politikus Gerindra itu tak bisa membedakan orang yang bekerja cepat dengan yang hanya bisa berbicara.

"Fadli Zon ini tak bisa membedakan mana kecepatan mengambil keputusan dan ketepatan dalam eksekusi kebijakan. Beda antara orang yang terbiasa bekerja cepat dengan orang yang hanya bisa ngomong doang tanpa memiliki rekam jejak kerja," kata Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily kepada wartawan, Rabu (28/8/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Ace mengatakan proses pemindahan ibu kota negara ke Kaltim telah disampaikan jauh-jauh hari. Dia kemudian mengulas kembali permintaan izin Jokowi untuk memindahkan ibu kota saat Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI di kompleks parlemen Jumat (16/8).

"Apa yang dilakukan Presiden dengan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kaltim prosesnya telah disampaikan jauh-jauh hari. Bahkan wacana tentang pemindahan ibu kota ini telah disampaikan oleh para Presiden sebelumnya," ucapnya.

"Presiden Jokowi kan secara resmi telah menyampaikan dalam Pidato Kenegaraan soal pemindahan ibu kota ini dan kemudian setelah itu suratnya disampaikan secara resmi ke DPR," imbuh Ace.



Ace memastikan Golkar akan mendukung pemindahan ibu kota ke Kaltim. Menurut anggota DPR RI itu, semua pihak semestinya memahami bahwa pemindahan ibu kota pasti didiskusikan secara detail dengan DPR.

"Prinsipnya, saya kira seharusnya kita sudah memahami soal pemindahan Ibu kota ini. Soal tahapan-tahapan perencanaan, desain, tata ruang dan lain-lain, tentu kita bisa bicarakan bersama-sama dengan DPR," terang Ace.




Diberitakan sebelumnya, Fadli menilai proses pengambilan keputusan memindahkan ibu kota negara dijalankan dengan cara amatir. Dia menyindir, mungkin keputusan memindahkan ibu kota diambil karena dapat wangsit.

"Inilah karena memang dijalankan secara amatiran. Dengar dulu dong pendapat-pendapat masyarakat, para ahli, akademisi, perguruan tinggi. Bukan hanya niat mungkin karena dapat wangsit dari mana gitu," ujar Fadli di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (28/8).
Halaman 2 dari 2
(zak/idn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads