Video lawas wawancara Ahok itu ramai beredar di media sosial setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan ibu kota negara akan dipindahkan ke Kalimantan Timur. Dalam video itu, Ahok masih menjabat sebagai Wagub DKI mendampingi Jokowi.
Wawancara itu direkam pada sekitar 2013. Presenter awalnya membacakan pertanyaan dari warga tentang pemindahan ibu kota. Berikut ini cuplikan tanya jawab dalam video itu:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presenter: Menurut Pak Jokowi dan Ahok, perlukah pemindahan ibu kota ke tempat lain? Atau menunggu Jakarta menjadi megapolitan yang crowded? Ada lagi "apakah Bapak setuju jika ibu kota dipindahkan? Atau Bapak berpikir bahwa Jakarta masih layak untuk menjadi ibu kota?"
Ahok: Saya kira kalau soal pindahkan ibu kota tergantung pemerintah pusat dan DPR. Kalau buat saya, rakyat kita masih susah, kalau buat saya pribadi, untuk apa habisin Rp 800 triliun hanya untuk mengatasi gara-gara sini macet, lalu ibu kota pindah padahal bikin loopline kereta api cuma Rp 30 triliun. Jadi kan ini bukan karena ada masalah lalu lari dari masalah gitu lho, itu pendapat saya. Kalau sini macet ya diatasi dong macetnya. Bukan berarti lalu bikin proyek yang lebih berapa ratus triliun. Itu juga masalah baru lagi. Lebih cepat di sini kok. Kalau saya, lebih gampang gimana? Beli aja bus yang banyak kalau pemerintah pusat mau bikin lancar. Kasih bus gratis.
Saat dihubungi pada Selasa (27/8/2019), Ahok menjelaskan sikapnya soal rencana pemindahan ibu kota yang sudah diumumkan Jokowi. BTP, sapaan lain Basuki, menyebut beredarnya video lama tersebut seperti politik peninggalan kolonial Belanda.
"Itulah politik peninggalan kolonial Belanda. Maunya adu domba dengan konteks berbeda dan pertanyaan yang tidak sama," kata Ahok lewat pesan singkat.
Ahok berpendapat pemindahan ibu kota tidak tepat jika alasannya ingin lari dari masalah yang ada di Jakarta seperti macet dan lainnya. Menurut Ahok, pemerintah di era Jokowi ingin memindahkan ibu kota bukan lah untuk menghindari kemacetan.
"Buat saya, pindah ibu kota karena lari dari masalah kemacetan saja jelas nggak tepat. Pak Jokowi dari dulu mengatakan pindah ibu kota bukan hindari kemacetan. Karena Jakarta tetap harus dibangun transportasinya, sebab akan jadi pusat bisnis dan jasa," ujar politikus PDIP ini.
Dia kemudian menyertakan dua tulisan tentang pengumuman Jokowi soal pemindahan ibu kota. Tulisan pertama berisi alasan pemindahan ibu kota untuk mengurangi beban Jakarta dan Jawa serta yang kedua berisi pernyataan Jokowi bahwa Jakarta akan tetap menjadi prioritas pembangunan.
"Alasan pindah ibu kota beda sekali dengan pertanyaan dalam wawancara dengan aku," ujar Ahok.
"Pindah ibukota bukan untuk lari dari masalah tetapi untuk pemerataan pembangunan keluar dari Jawa itu benar," sambungnya.
Pengumuman pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur ini diumumkan Presiden Jokowi pada Senin (26/8/2019). Lokasi ibu kota baru itu sebagian berada di Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara.
"Lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanaegara Provinsi Kalimantan Timur," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta.
Simak Video "Pakai Peci, Ahok Hadir di Pelantikan Anggota DPRD DKI Jakarta"
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini