"Tertutup orangnya. Interaksi sama warga juga jarang. Paling bapak (RT) datang ke situ cuma ambil iuran," kata istri dari Ketua RT Maryati saat ditemui di kawasan Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (27/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maryati melanjutkan, suaminya sempat dimintai data oleh pihak kepolisan pada Senin (26/8) kemarin. Dalam kasus ini, Polda Metro Jaya ikut turun tangan lantaran lokasi pembunuhan pertama kali dilakukan di Jakarta.
Dalam kasus pembunuhan ini belakangan diketahui diotaki oleh istri sekaligus ibu tiri, berinisial AK dan anak tiri korban, KV. Belakangan terkuak, AK menyewa empat eksekutor untuk melakukan pembunuhan sadis itu. Keempat eksekutor itu saat ini masih diburu polisi.
Menurut penuturan Maryati, sehari-hari korban dan pelaku tinggal di rumah tersebut. Namun, korban dan pelaku jarang berinteraksi dengan warga setempat.
"Soalnya jarang juga ikut kegiatan, paling pemilu. Kita juga nggak memperhatikan ada Pak Edi," jelas Maryati.
Sebelumnya, empat orang yang disewa AK untuk menghabisi nyawa suaminya, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54), dan anak tirinya, Mohamad Pradana (23) alias Dana. Pembunuhan berlangsung di rumah korban, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu (24/8). Setelah dihabisi, jasad ayah dan anak tersebut dimasukkan ke mobil dan dibawa ke Cirendeu.
Dari Cirendeu, mobil dibawa AK dan anaknya, KV, ke kawasan Cidahu, Minggu (25/8). AK membeli bensin yang kemudian diserahkan kepada KV untuk membakar mobil berisi dua jenazah tersebut.
Simak video Mayat Korban Pembunuhan Ditemukan di Dalam Mobil Terbakar:
(idn/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini