"Kalau figur tentu banyak, tapi kriteria yang wajib adalah profesional rimbawan yang berani dan siap menerima segala risikonya," ujar juru bicara Komunitas Rimbawan Nusantara (KRN) Bambang Soepijanto kepada wartawan, Senin (26/8/2019).
Menurutnya, rimbawan bisa siapa saja. Yang terpenting, calon menteri LHK Jokowi nantinya memiliki rekam jejak kuat di sektor kehutanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bambang berharap siapa pun yang dipilih Jokowi untuk menjadi menteri LHK memiliki sifat petarung, berpikir kreatif dan memiliki visi yang luar biasa untuk memajukan dan membangkitkan kembali kehutanan dan industrinya.
"Saya pikir itu menjadi syarat bagi pemimpin yang akan mengendalikan Kementerian Kehutanan 5 tahun mendatang. Jadi bukan profeisonal umum, tapi profesional rimbawan," tegasnya.
Lebih lanjut, Bambang menuturkan KRN yang terdiri dari 21 organisasi kehutanan juga telah menetapkan visi misi kehutanan untuk lima tahun mendatang. Tujuannya untuk mengelola hutan dengan baik dan benar, termasuk bisa memanfaatkan potensi kekayaan alam dan sistem penyangga hutan.
"Ingat Indonesia memiliki potensi yang luar biasa di sektor kehutanan, karena 64 persen tapak bumi nusantara adalah area hutan," pungkasnya. (gbr/knv)











































