Walkot Hendi Cerita Kendala Revitalisasi Kota Lama Semarang

Walkot Hendi Cerita Kendala Revitalisasi Kota Lama Semarang

Akfa Nasrulhak - detikNews
Senin, 26 Agu 2019 19:16 WIB
Foto: Dok Pemkot Semarang
Jakarta - Perubahan wajah baru Kota Lama Semarang saat ini telah nampak, revitalisasi tahap I yang di antaranya menggarap drainase jalan, pemasangan material batu andesit, hingga lampu, dan street furniture mulai terselesaikan. Meski demikian, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, capaian tersebut dapat terlaksana atas kontribusi semua pihak.

"Sedari awal ketika ditanya apa kendala yang akan dihadapi dalam merevitalisasi Kota Lama, saya katakan bahwa hampir seluruh bangunan cagar budaya yang ada adalah milik swasta, termasuk BUMN," jelas Hendi, sapaan akrabnya, dalam keterangan tertulis, Senin (26/8/2019).


"Maka ketika hari ini banyak pihak mengatakan Kota Lama berhasil berubah, maka jelas ini bukan kerja pemerintah saja, melainkan semua pihak yang memiliki kesamaan visi dengan kami," tegasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui, Kota Lama Semarang termasuk menjadi salah satu bagian dari program kerja Hendi yang diajukan saat mendaftar sebagai Wali Kota Semarang pada tahun 2015. Kala itu Hendi bertekad untuk dapat menjadikan kawasan Kota Lama Semarang yang semula kumuh, menjadi ikon pariwisata kota lumpia.

Upaya merealisasikan komitmennya dalam mengembangkan Kota Lama dimulai saat dirinya berhasil terpilih menjadi Wali Kota Semarang periode 2016-2021. Hendi memasukkan Kota Lama sebagai salah satu kawasan strategis bidang sosial budaya pada RPJMD tahun 2016-2021. Revitalisasi pun mulai dikerjakan pada tahun 2017 dengan dukungan dari pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR, yang membantu Hendi mendorong adanya perubahan di kawasan bersejarah Kota Semarang tersebut.

Kini sebanyak 80% dari 116 bangunan gedung cagar budaya sudah mengalami revitalisasi, melibatkan pihak swasta dan pemilik gedung untuk menggunakan kembali bangunannya menjadi beragam kegunaan. Revitalisasi juga disertai dengan memanfaatkan gedung-gedung tua di kawasan Kota Lama sebagai kawasan ekonomi dan bisnis.

Gedung tua cagar budaya tersebut disulap menjadi perkantoran, restoran, café, kedai kopi dan tempat wisata. Jauh dari kesan kumuh, angker dan rawan kriminalitas seperti stigma yang melekat pada Kota Lama sebelumnya.

Bangunan lain juga telah disulap oleh Pemerintah Kota Semarang menjadi galeri seni dan tempat pameran produk UMKM guna lebih memperkenalkan potensi UMKM Kota Semarang kepada setiap pengunjung Kota Lama.

Tak hanya berhenti di situ, Pemerintah Kota Semarang juga terus mempersiapkan fasilitas dan sarana lain demi mendukung informasi berkaitan Kota Lama, Dinas Tata Ruang juga meluncurkan Aplikasi 'Kota Lama Semarang' di Playstore dan Appstore untuk mendukung pelayanan informasi terkait bangunan cagar budaya. Melalui aplikasi tersebut, pengunjung dapat mendapatkan info lebih lanjut terkait 116 bangunan cagar budaya di Kota Lama hanya dengan menggunakan QR Code.


Sedangkan pusat layanan informasi berupa Klinik Pengawasan Bangunan Kota Lama yang berada di Gedung Oudetrap memberikan pelayanan konsultasi rencana konservasi terhadap aset cagar budaya, pusat data cagar budaya kota lama dan pendampingan kegiatan di Kota Lama Semarang.

Selanjutnya, revitalisasi Kota Lama tahap II dijadwalkan akan mulai dikerjakan pada September 2019. Kali beberapa hal yang akan digarap antara lain terkait infrastruktur, media literasi museum, serta pengerjaan street furniture di sejumlah titik. Hendi berharap melalui revitalisasi tahap akhir tersebut Kota Lama Semarang dapat layak menyandang predikat world heritage UNESCO 2020.




Tonton Video Demi Revitalisasi, Rumah Liar di Bantaran Kali Bahagia Akan Digusur!

[Gambas:Video 20detik]

(akn/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads