Penderita Depresi Tak Diatasi, Bisa Meningkat Jadi Gila

Penderita Depresi Tak Diatasi, Bisa Meningkat Jadi Gila

- detikNews
Selasa, 25 Okt 2005 08:18 WIB
Jakarta - Penderita depresi dan stres yang berobat ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Jakarta meningkat pesat. Apakah ini sebagai dampak kenaikan harga BBM? Perlu diteliti. Bila penderita stres dan depresi tak segera diatasi, mereka bisa akan menjadi gila (psikotik). dr Evalina SPKJ, salah seorang dokter yang menangani pasien gangguan jiwa di RSJ Jakarta belum bisa memastikan apakah meningkatnya penderita stres dan depresi sebagai imbas kenaikan harga BBM. "Belum tentu karena kenaikan harga BBM. Banyak faktor lain yang melatarbekalanginya, seperti faktor keluarga, lingkungan, PHK, dan lain-lain," kata Evalina saat ditemui detikcom di RSJ, Jl. Latumenten 1, Jakarta Barat, Senin (24/10/2005) kemarin. Menurut dia, untuk memastikan apakah meningkatnya penderita depresi ini sebagai dampak kenaikan harga BBM perlu diadakan penelitian lebih lanjut. Namun, kasus terjadinya PHK dan keluarga, bila dirunut bisa jadi sebagai akibat kenaikan harga BBM. Memang, kata Evalina, secara normal, kenaikan harga BBM mengakibatkan masyarakat mengalami tekanan. Masyarakat dihadapkan dua pilihan, bisa beradaptasi atau tidak dengan kondisi ini. "Kalau tidak bisa beradaptasi, akan bisa terkena depresi, stres, cemas. Bila permasalahan terus menumpuk, akan menyebabkan depresi berat atau gangguan jiwa berat," tutur Evalina. Penanganan bagi penderita depresi ringan, stres dan cemas masih relatif mudah. Hanya diberikan obat anticemas dan antidepresi. "Tapi, yang penting, penderita diberikan support dan diajak bicara agar bisa menyesuaikan diri dengan keadaan baru," kata dia.Lantas bagaimana penanganan penderita depresi dan gangguan jiwa berat? "Penderita berat, perlu pengobatan dan perawatan intensif," kata dia. Penderita gangguan jiwa berat sering disebut gila atau psikotik. Meningkatnya jumlah penderita stres dan depresi bisa terlihat di RSJ Jakarta. Pasien rawat jalan yang biasanya hanya 20-30 orang per hari, sejak awal Oktober meningkat menjadi 31-66 orang per hari. (asy/)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads