Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Dr KH Said Aqil Siroj mengungkapkan pada masa Orde Baru di bawah Presiden Soeharto, kader NU tak pernah ada yang masuk kabinet, khususnya menjadi Menteri Agama. Para kader berlatar NU baru mengisi kursi Menteri Agama sejak era Reformasi, seperti KH M Tolchah Hasan, KH Said Agil Husin Al-Munawar, Muhammad Maftuh Basyuni, Suryadharma Ali, dan Lukman Hakim Saifuddin.
"Kalau di era Pak Harto nggak ada, saya ggak tahu kenapa. Anda lebih tahu sebabnya," kata Said Aqil dalam Blak blakan yang tayang di detikcom, Senin (26/8).
Untuk diketahui, yang pernah menjadi Menteri Agama pada masa Orde Baru antara lain Prof Mukti Ali, Letjen TNI Alamsyah Perwiranegara, H Munawir Sjadzali, dr Tarmidzi Taher, Prof Quraish Shihab, dan Prof Malik Fajar.
Andai Presiden Joko Widodo kali ini mengajaknya membahas kursi menteri atau meminta nama calon menteri agama, PBNU akan siap memenuhinya. Tapi sejauh ini ajakan atau permintaan dari Presiden belum ada. "Karena itu memang prerogatif Presiden," ujar Said Aqil.
Ia pribadi menepis kemungkinan dirinya untuk menjabat Menteri Agama. "Saya nggak ada potongan jadi menteri. Lebih enak begini saja, lebih bebas. Bisa ke kantor siang-siang," sergah doktor bidang akidah dan firasat Islam dari University Umm al-Qura, Arab Saudi, itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tonton Blak-blakan Said Aqil: Dakwah ala Wali & NKRI Syariah: (jat/erd)