"Ke depan Bu Suzi (Kepala Dishut DKI Jakarta) berharap bisa berkolaborasi, dalam artian memberikan narasi yang sesuai dengan pada instalasi tersebut," ujar Riyanni saat dihubungi, Senin (26/8/2019).
Riyanni mengatakan masyarakat perlu mendapatkan penjelasan komprehensif soal instalasi gabion tersebut. Menurutnya, masyarakat bisa salah paham soal gabion. Ia mencontohkan dirinya yang sempat mengkritik dan mempertanyakan material gabion.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun mengaku senang Dishut DKI Jakarta membuka kesempatan kolaborasi dengan dirinya. Riyanni mengatakan tak keberatan jika diminta memberikan penjelasan soal gabion.
"Lalu bu Suzi tanya, memungkinkan nggak kita berkolaborasi Dinas Kehutanan DKI untuk menyediakan narasi yang sesuai untuk instalasi tersebut. Saya bilang, dengan senang hati. Jadi instalasi tersebut ke depannya kita berharap bisa menyelesaikan narasi yang bisa menceritakan secara lebih jelas, lebih detail supaya nggak lagi ada orang yang bertanya seperti saya," ucap Riyanni.
"Selama ini informasi yang sudah diberikan baru dari geolog. Yang bisa saya fokuskan adalah bagaimana menyediakan narasi tersebut bisa berjalan lancar dengan deskripsi orang yang bisa datang ke situ untuk bisa melihat dan mengerti instalasi itu secara lebih baik," imbuhnya.
Riyanni mengatakan, selain dirinya, pihak yang bakal terlibat dalam pembuatan keterangan itu adalah ahli geologi, ahli kelatuan, dan editor profesional. Ia pun menegaskan pekerjaan itu dilakukan secara sukarela.
"Hal pertama yang saya pastikan kepada Bu Suzi adalah kami yang terlibat dalam pembuatan narasi pada instalasi tersebut, saya, geolog, peneliti kelautan dan seorang editor. Kami tidak mau dibayar, kami melakukannya secara profesional dan Bu Suzi setuju. Sudah dalam penggodokan sih, untuk kolaborasi tersebut. Asalkan poin yang mau diceritakan kami sudah setuju," kata dia.
Pemprov DKI: Instalasi Gabion Itu Batu Gamping Bukan Terumbu Karang:
(tsa/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini