Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Ahmad mengungkapkan berdasarkan informasi yang diperoleh dari kapal-kapal nelayan mengenai kapal KM Santika Nusantara, diketahui bangkai kapal tersebut telah mengalami pergeseran posisi dari titik koordinat awal karena angin dan gelombang.
Sehubungan dengan hal tersebut, lanjut Ahmad, telegram dikeluarkan untuk para nakhoda kapal yang melintas dan berlayar di sekitar perairan tersebut. Nakhoda diminta agar meningkatkan pengamatan, memberikan informasi serta meningkatkan kewaspadaan sekaligus berhati-hati dalam pelayaran di wilayah perairan Masalembu.
Ahmad menambahkan, adapun operator kapal KM Santika Nusantara, PT Jembatan Nusantara telah mengirimkan 1 unit kapal KMP Gading Nusantara dari Pelabuhan Padang Bai sejak Jumat (23/8/2019) untuk melakukan pemantauan. Dan pada Sabtu (24/8/2019), juga telah diberangkatkan 1 unit Tug Boat yang rencananya akan menarik bangkai KM Santika Nusantara ke Gresik.
Sementara itu, lima penumpang korban kebakaran kapal KM Santika Nusantara yang selamat tiba di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya hari ini, Minggu (25/8/2019). Sebelumnya mereka ditolong perahu nelayan yang melintas di sekitar lokasi kebakaran kapal.
Adapun lima orang penumpang yang selamat tersebut diangkut menggunakan kapal Negara KN SAR Laksamana dari Pulau Masalembu ke Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya Jawa Timur. Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Bagus Purhito mengatakan lima korban penumpang selamat itu langsung dilakukan pendataan dan diberikan makan.
Dalam kesempatan ini, Ahmad mengucapkan terima kasih atas kerja sama semua pihak, dalam membantu penanganan korban terbakarnya kapal KM Santika.
"Kami berterima kasih atas kerja sama semua pihak, terutama dari Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak, Pangkalan PLP Surabaya, UPP Masalembu, SAR dan kapal-kapal baik kapal penumpang maupun kapal nelayan yang ada di sekitar kejadian termasuk masyarakat Masalembu dan Surabaya," tutup Ahmad. (akn/ega)