Sebagai partai yang lolos ke DPRD DKI Jakarta, PSI menyatakan menolak pengadaan pin emas bagi anggota Dewan Kebon Sirih. Menurut PSI, pengadaan pin emas untuk para anggota Dewan hanya menghamburkan uang.
"Bahwa PSI menyadari bahwa pin penting sebagai identitas jabatan anggota Dewan. Kami persoalkan adalah biaya ini. Kenapa emas? Kita hitung dari anggaran yang ada berarti pin senilai Rp 5 juta untuk dipakai," ucap Wakil Ketua DPW PSI DKI Jakarta Rian Ernest saat dihubungi, Selasa (20/8).
Sikap PSI menuai pro kontra, termasuk oleh PAN. Ketika dimintai tanggapan, Ketum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas menyebut PSI seharusnya tidak mencari popularitas dengan isu tersebut.
"Aduh, kita soal pin saja ribut. Ya ini negara ini Papua lebih gede. Pin itu kalau nggak mau... ngapain cari-cari popularitas dari situ. Menurut saya, kalau nggak mau, jangan diambil, kelar," kata Zulhas kepada wartawan di kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Minggu (25/8).
Zulhas curiga ada pihak yang bicara menolak pin emas tapi nanti akhirnya mengambil pin tersebut juga. Dia menegaskan kembali, kalau ada yang tidak mau, pin tersebut tidak perlu diambil.
PSI langsung melontarkan serangan balik ke Zulhas.