"Ya memang mestinya begini ya, saya beranggapan pindah ibu kota itu kan sesuatu yang biasa saja. Brasil itu kalau nggak salah tiga kali, empat kali pindah. Besok Kalimantan, nanti ada yang baru lagi, pindah lagi ke Sumatera, bisa saja," kata Zulhas kepada wartawan di kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Minggu (25/8/2019).
Menurut Zulhas, yang harus diperhatikan adalah persiapan pemindahan ibu kota. Zulhas mengatakan harus melihat aspek lingkungan ibu kota yang baru.
"Katanya untuk pemerataan. Jadi saya sih biasa, tergantung persiapannya yang bagus, lihat dulu sumber daya alamnya, lingkungannya mendukung apa tidak situasinya," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang lagi masalah Papua, ya ini (pemindahan ibu kota) kita tinggal dulu menurut saya, nanti kalau sudah bagus sudah ini, ekonomi sudah bagus, silakan. Nanti kalau 10 tahun lagi mau pindah ke tempat saya di Lampung kan oke juga," imbunya.
Soal rencana pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan itu sempat disinggung Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sidang tahunan DPR-DPD. Ia meminta izin kepada para anggota Dewan untuk memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan. Rencana pemindahan ibu kota negara ini sudah beberapa kali dibahas.
"Dengan memohon ridho Allah SWT, dengan meminta izin dan dukungan dari Bapak-Ibu anggota Dewan yang terhormat, para sesepuh dan tokoh bangsa, terutama dari seluruh rakyat Indonesia, dengan ini saya mohon izin untuk memindahkan ibu kota negara kita ke Pulau Kalimantan," kata Jokowi di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8).