Javier sempat dibawa menuju puskesmas untuk mendapatkan perawatan. Namun, dia meninggal dalam perjalanan karena kehabisan darah.
"Korban meninggal karena kehabisan darah akibat luka yang dialami dari terkena baling-baling boat yang dinakhodai oleh pria berinisial M," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Aceh Kombes Agus Sartijo saat dimintai konfirmasi detikcom, Jumat (23/8/2019).
Javier tertabrak baling-baling boat pada Kamis (22/8) sore sekitar pukul 18.10 WIB. Kejadian bermula saat M dihubungi tamu yang menginap di sebuah penginapan di Iboih dan meminta dijemput di Dermaga Teupin Layeu.
M menghidupkan boat dan meluncur ke lokasi. Dalam perjalanan antara penginapan Olala dan Mr Bean, boat yang dibawa M menabrak sesuatu.
Setelah dicek, yang tertabrak ternyata Javier, yang sedang melakukan snorkeling. M mencoba menolong korban dengan mengangkat tubuh Javier yang sudah berdarah ke atas boat.
Namun dia tidak sanggup mengangkat sendiri sehingga meminta pertolongan ke boat lain. Setelah dievakuasi ke kapal, korban dibawa ke daratan, tepatnya di depan penyedia jasa alat diving.
"Tempat tersebut ternyata tidak bisa dilalui kendaraan. Mereka kembali membawa korban ke Dermaga Teupin Layeu," jelas Agus.
Setiba di dermaga, korban diberi pertolongan pertama oleh WNA lainnya yang kebetulan berprofesi sebagai dokter. Korban selanjutnya dibawa ke puskesmas menggunakan ambulans.
"Korban mengalami luka robek yang dalam di bagian kiri badan, tepatnya di dekat lengan kiri. Luka itu kemungkinan besar diakibatkan terkena baling-baling boat," ungkap Agus.
Polisi lalu berkoordinasi dengan pihak imigrasi untuk pemulangan korban ke negaranya. Selain itu, polisi masih memeriksa M serta sejumlah saksi lain.
Jenazah Javier lalu dibawa ke Rumah Sakit Umum, Sabang. Keluarga menghubungi pihak asuransi untuk memulangkan korban ke negaranya.
"Keluarganya juga masih di Sabang lagi menghubungi asuransi di Spanyol untuk bisa membawa pulang jenazah WNA tersebut," kata Kasi Lalu Lintas dan Izin Tinggal Keimigrasian, Imigrasi Kelas II Sabang, Said Azhar, saat dimintai konfirmasi detikcom, Jumat (23/8).
Menurutnya, Javier bersama istri serta dua anaknya masuk ke Indonesia pada 22 Agustus lalu. Mereka ke Sabang, Aceh, dengan tujuan berwisata. Dokumen yang dipakai untuk melancong juga lengkap.
"Mengenai izin tinggal keimigrasian sah sesuai peraturan yang berlaku. Jadi sampai hari ini mayat dan keluarganya masih di Sabang," jelas Said. (idh/idh)