"Di sana kami berkenalan dengan Wali Kota Solo Bapak Jokowi di warung lesehan. Lalu kami bercakap-cakap seputar kondisi Papua," ungkap Lenis.
Sejak perkenalan itu, beberapa kali dia kembali bertemu dengan Jokowi. Bahkan ketika Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta dan mencalonkan diri menjadi Presiden pada 2014, dia pernah mengajaknya bertandang ke Jayapura. Juga ke kampung halamannya di Wamena.
Di sana Lenis memperkenalkan Jokowi kepada ayahnya, Lenggup Kogoya. Jokowi disambut dan dipakaikan mahkota adat bertalikan bulu burung cenderawasih dari pegunungan Wamena. "Bapak saya juga berdoa untuk Jokowi. Ketika bapak saya meninggal di Rumah Sakit Siloam, Semanggi, (8 April 2017), Bapak Jokowi datang melayat," kata Lenis, yang sejak 5 Mei 2015 ditunjuk sebagai Staf Khusus Presiden bidang Papua.
Perhatian dan penghormatan terhadap mendiang Lenggup Kogoya juga ditunjukkan dengan menyiapkan pesawat khusus untuk membawa jenazah ke Wamena. "Makam bapak saya pun kemudian dijadikan museum," ujarnya.
Ia mengklaim, berkat LMA yang dipimpinnya sejak 2010, Jokowi menang telak di tanah Papua. "Orang Papua itu sangat mencintai Pak Jokowi. Buktinya di sana menang telak hingga 90 sekian persen," ujar Lenis. (jat/jat)