Tentang Hiu yang Merapat ke Pantai Nusa Dua

Round-Up

Tentang Hiu yang Merapat ke Pantai Nusa Dua

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 23 Agu 2019 08:11 WIB
Foto: Hiu muncul di Pantai Nusa Dua, Bali. (Aditya Mardiastuti/detikcom)
Jakarta - Gerombolan ikan hiu berenang mendekat ke Pantai Nusa Dua, Bali. Gerombolan Hiu itu diduga mendekat ke pantai karena ingin mencari mangsa, yakni ikan pelagis.

Rekaman video hiu yang bergerombol dan berenang mendekat ke bibir pantai itu viral di media sosial. Kerumunan hiu itu menjadi perhatian turis-turis yang berada di lokasi tersebut.

Saat didatangi ke lokasi, Rabu (21/8) kemarin, tak tampak gerombolan hiu tersebut. Hanya ada satu hiu yang masih terlihat di area pantai dan jadi tontonan turis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Suko Wardono menduga kemunculan gerombolan hiu itu karena mencari mangsa. Bulan Agustus ini memang diketahui sebagai musim ikan pelagis atau ikan yang hidup di lapisan permukaan perairan pantai.

"Saat musim ikan pelagis, hiu sering datang. Ikan-ikan pelagis merupakan makanan ikan hiu," kata Suko ketika dimintai konfirmasi, Kamis (22/8/2019).

Suko mengatakan ada aneka jenis ikan yang hidup di permukaan lapisan pantai di Pulau Dewata. Ikan-ikan ini memang menjadi sumber daya hayati perairan di Nusa Dua maupun Pulau Bali.

"Ikan pelagis itu ikan yang ada di permukaan perairan seperti kembung, layang, lemuru, dan lain-lain. Banyak ditemukan di semua perairan termasuk Nusa Dua," jelasnya.

Meski begitu, Suko belum bisa menentukan jenis hiu yang muncul di perairan Pantai Peninsula, Nusa Dua, Selasa (20/8) itu. "Untuk mengetahui jenisnya harus diidentifikasi dengan cermat, di gambar agak samar-samar," jelasnya.

Sementara, Direktur Nusa Dua Reef Foundation (NDRF) Pariama Hutasoit mengatakan gerombolan hiu yang berenang mendekati bibir pantai di Nusa Dua, Bali, bukan kali ini terjadi. Fenomena kemunculan hiu ini biasa ditemukan pada Juli-Agustus.

"Kemunculan hiu di the bay memang ini sepertinya fenomena tahunan setiap musim pergantian bulan-bulan Juli-Agustus, tidak bisa dipastikan banget tanggal kemunculannya," kata Pariama via telepon, Kamis (22/8).


Pariama dan organisasinya aktif melestarikan terumbu karang di Nusa Dua ini. Selama melestarikan terumbu karang, dia memang kerap menemui hiu yang menghebohkan ini.

"Saya sendiri beberapa waktu lalu pernah di pantai dan melihat secara langsung ada cukup banyak hiu jenis blacktip yang siripnya ada hitamnya. Mereka ini reef sharks, hiu yang ada di karang dan terumbu," jelasnya.

Pariama mengatakan jenis hiu ini tidak berbahaya. Soal dugaan kemunculan hiu yang mendekati bibir pantai, dia mengaku tidak tahu.

"Sebenarnya tidak berbahaya, belum tahu pasti apakah kemunculannya berkaitan dengan masalah dia mengejar makanan atau faktor yang lain perlu dilakukan penelitian terkait itu," tuturnya.

Dia menyebut hiu ini merupakan hiu yang perlu dilindungi. Dia menyebut kehadiran hiu ini justru menunjukkan indikator yang baik.

"Nggak (berbahaya) sama sekali, justru hiu itu harus kita lindungi, kenyataannya di dunia hiu itu diburu untuk konsumsi. Di Indonesia, di beberapa daerah, dagingnya dijual, padahal hiu memiliki peran penting di ekosistem bagian penting sebagai predator makanan di laut. Dia juga sebagai indikator terumbu karang," jelasnya.

Berdasarkan keterangan dari penyelam, Pariama menambahkan, hiu berjenis blacktip itu juga cenderung pemalu. Hiu itu akan kabur jika melihat manusia.


Senada dengan Pariama, Koordinator Marine Mammal Jakarta Animal Aid Network (JAAN) Amang Raga mengatakan hiu blacktip biasa hidup di perairan dangkal sampai kedalaman 40 meter. Jenisnya juga tidak berbahaya.

"Masih tergolong jenis yang biasa dekat karang atau biota lain yang subur, ekosistem bagus. Ya, memang sedikit pemalu dibanding jenis hiu karang yang lain," jelas Amang.

Amang menduga kemunculan hiu mendekati perairan pantai karena keberadaan mangsa. Namun bisa juga karena membaiknya ekosistem di lokasi tersebut.

"Kemunculan kemarin itu semacam upwelling zone aja, jadi memang lagi berlimpah pakan di sana. Bisa jadi karena semakin membaiknya ekosistem di lokasi itu," terangnya.

Halaman 2 dari 2
(idh/idh)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads