Harap Tak Ada Saling Lapor Terkait Video UAS, Muhammadiyah: Mari Memaafkan

Harap Tak Ada Saling Lapor Terkait Video UAS, Muhammadiyah: Mari Memaafkan

Jabbar Ramdhani - detikNews
Rabu, 21 Agu 2019 08:58 WIB
Ketua PP Muhammadiyah Prof Dadang Kahmad (dok. Muhammadiyah)
Jakarta - Ustaz Abdul Somad (UAS) dilaporkan polisi terkait video dirinya menjawab pertanyaan tentang salib dari jemaah dalam sebuah pengajian viral di media sosial. PP Muhammadiyah mengatakan sebaiknya ceramah dilakukan secara hati-hati.

"Ya kita tidak usah membicarakan orang lain lah kita bicara tentang diri kita sendiri saja. Diperkuat kepercayaan pada tuhan masing-masing. Untuk itu ke depan supaya kita lebih menjaga kehati-hatian, kalau sekarang itu jamannya media sosial itu tidak ada yang tertutup," kata Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad saat dihubungi, Selasa (20/8/2019) malam.

Dia mengatakan dalam pengajuan tertutup, sebetulnya menjelaskan teologi berdasarkan rujukan kitab agama masing-masing. Namun, hal ini menjadi masalah karena video tersebut terekspos dan menyinggung orang lain.
Namun, Dadang mengatakan pelaporan Somad ke polisi bukan solusi. Dia yakin UAS tidak benar-benar berniat melakukan penghinaan terhadap agama lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga kemudian ada juga pihak yang melaporkan balik kepada pihak yang mempolisikan UAS. Dadang melihat aksi saling lapor ini bukan solusi.

"Ini (ceramah UAS) tidak khusus. Kalau kita saling lapor, dampaknya bisa saling cari kesalahan. Ini bentuk intoleransi. Kalau ada kesalahan dari tokoh itu semestinya kita saling memaafkan. Saya yakin itu tidak sengaja," kata Dadang.


Wapres Jusuf Kalla (JK) ikut mengomentari video UAS. JK meminta UAS mengklarifikasi ucapannya untuk mencegah melebarnya masalah. Dadang setuju dengan usulan JK. Namun, Dadang melihat masyarakat Indonesia akan mau memaafkan karena punya toleransi yang tinggi.

"Saya kira ada atau tidak ada penjelasan Ustaz Somad, bagi kita, orang beragama di Indonesia kan saling memaafkan adalah kebiasaan sejak dulu. Sekarang kenapa harus melalui hukum dan lainnya? Kedua, memang bagus saja kalau Ustaz Somad membuat klarifikasi untuk menjernihkan suasana," ujarnya.

"(UAS) Perlu (minta maaf) kalau memang ada yang tersinggung, memohon maaf ini kan di kalangan terbatas. Tapi kalau orang baik, orang hebat, dia akan memaafkan tanpa ada lebih dulu permintaan maaf. Dan orang Indonesia kenapa sampai hari ini sangat damai? Karena toleransi, karena sikap memaafkan yang sudah dipunya sejak dulu," sambung Dadang.

Atas video tersebut, beberapa pihak melaporkan UAS ke polisi. Setidaknya ada empat pihak yang telah melaporkan UAS, yaitu Horas Bangso Batak (HBB), seorang dosen universitas swasta di Jakarta bernama Manotar Tampubolon, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), dan Presidium Rakyat Menggugat (PRM).



Pelapor Video UAS Dilaporkan Balik ke Bareskrim Polri:

[Gambas:Video 20detik]

(jbr/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads