Anggaran Pelatihan SIM A Disoal Dewan, DKI Lempar Penjelasan

Round-Up

Anggaran Pelatihan SIM A Disoal Dewan, DKI Lempar Penjelasan

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 20 Agu 2019 21:30 WIB
Foto: Rachman Haryanto/detikcom
Jakarta - Pemprov DKI menganggarkan pelatihan SIM A yang dimasukkan ke Rancangan APBD Perubahan 2019. DPRD DKI pun mempertanyakan urgensi anggaran tersebut.

Anggaran pelatihan SIM A itu dibahas dalam rapat Rancangan APBD Perubahan di DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2019). Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Cinta Mega meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yang hadir dalam paripurna, memberi penjelasan mengenai anggaran itu.

"Pelatihan mengemudi SIM A Umum siapa yang dilatih dan untuk siapa manfaatnya? Mohon tanggapan atau penjelasan," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sementara itu, situs apbd.dki.jakarta.go.id menunjukkan pelatihan SIM diadakan oleh Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Jakarta Pusat. Rincian anggarannya dari Rp 622 juta hingga Rp 1,2 miliar.

Berikut ini rincian anggaran pelatihan SIM A di tiap Sudin Tenaga Kerja dan Transmigrasi:

Sudin Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Pusat: Rp 1.244.280.000

Sudin Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Utara: Rp 622.140.000

Sudin Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Barat: Rp 1.036.900.000

Sudin Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Selatan: Rp 1.140.590.000



Sudin Nakertrans Jakarta Barat lalu menjelaskan soal pelatihan SIM A dengan anggaran miliaran itu. Kepala Sudin Nakertrans Jakbar Ahmad Yala menuturkan, pelatihan SIM A dirasa penting untuk meningkatkan kualitas para pengemudi.

Pengemudi yang dimaksud adalah masyarakat umum ber-KTP Jakarta yang sudah memiliki SIM A dan ingin mendapatkan SIM A Umum.

"Pelatihan SIM A Umum itu untuk meningkatkan kualitas para pengemudi yang sudah memiliki SIM A. SIM A kan buat jadi Grab (taksi online) saja nggak boleh kan nanti," ucap Kepala Sudin Nakertrans Jakarta Barat Ahmad Yala saat dihubungi, Selasa (20/8).

"Iya (angkot JakLingko), (SIM A) Umum sekarang," imbuhnya.

Ahmad mengatakan pelatihan itu akan dilakukan di seluruh wilayah Jakarta, tak hanya di Jakbar, Jakarta Utara dan Jakarta Pusat saja. Di wilayah Barat sendiri akan bekerja sama dengan lembaga pelatihan, dan Samsat Jakarta Barat.

"kalau dari sekolah setir mobil kan ada (jalur), sudah pasti lulus," kata Ahmad.


Menurut Ahmad, pelatihan semacam ini bukan pertama kali dilakukan. Pada 2018 juga telah dilakukan pelatihan kepada sopir pemula untuk mendapatkan SIM A, jika ada yang mau beralih profesi jadi sopir Grab atau apa yang lebih tinggi.

Ahmad mengaku jalannya pelatihan ini tinggal menunggu pengesahan APBD Perubahan yang masih dibahas bersama DPRD DKI Jakarta. Jumlah peserta pun tergantung berapa anggaran yang turun.

"Kemarin (target) 50, kalau ada perubahan ini nggak tahu, ini bisa berubah lagi apa enggak (jumlah peserta)," ucap Ahmad.

Bahkan Ahmad punya rencana membuat pelatihan SIM B Umum pada 2020 sehingga mereka bisa menjadi sopir bus TransJakarta.

"Malah tahun depan kita ada SIM B Umum di 2020. Mereka kita seleksi lagi, dari yang mereka punya SIM A Umum. Nanti kita salurkan," kata Ahmad.
Halaman 2 dari 2
(idn/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads