Video yang ramai dibahas ini diposting di WA story seorang mahasiswa bernama Fachri (22). Isinya adalah pemandangan laut di Pantai Talise, Palu, yang disertai suara teriakan sejumlah orang.
Video WA story itu lalu menjadi viral karena diposting oleh orang lain ke grup-grup WA dan juga media sosial. Apalagi ada tambahan bumbu narasi mistis yang mengiringi posting video itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam jumpa pers itu, Fachri menceritakan dirinya tiba di Pantai Talise, tepatnya di belakang Hotel G, pada Minggu (18/8) pukul 17.30 Wita. Dia datang ke pantai itu bersama temannya, Rusdini.
![]() |
Sambil menunggu makanan dan minuman yang dipesan tiba, Fachri dan Rudini membuat video story untuk IG dan WA-nya. Nah, Rusdini yang pertama kali menyadari bahwa postingan WA story Fachri memuat suara-suara teriakan.
"Tepat pada pukul 18.22 Wita, saya merekam langsung video berdurasi 8 detik di story WhatsApp. Suasana ada saat itu, seperti di pantai pada umumnya, suara angin dan ombak. Tapi saya ditegur oleh Rusdini, bahwa story video saya mengeluarkan suara teriakan, seperti waktu terjadinya tsunami di Palu pada akhir tahun 2018," ungkap Fachri di Sekretariat AJI Palu.
"Awalnya saya buat story di akun Instagram dan suara yang keluar adalah suara angin dan ombak. Tapi pas saya buat story di WhatsApp, suara yang keluar teriakan anak-anak dan orang seperti berhamburan karena ada bencana," tuturnya.
Fachri dan Rusdini menegaskan video itu tidak diedit, apalagi dengan tujuan membuat masyarakat resah. Keduanya memperlihatkan detail video yang tersimpan di galeri.
"Kita ini juga korban bencana, tidak ada niat untuk menakut-nakuti warga apalagi mengedit dan men-viralkan video itu. Itu video asli dan tidak rekayasa, kalau memang ada yang mengatakan itu hoax, ayo kita buktikan sama-sama," kata Rusdini, yang juga seorang pengamen.
Dia memperlihatkan detail video itu, dengan judul video: VID-20190818-WA0017, waktu 18/8/2019, pukul 6:22 PM, jenis video/mp4, durasi 00:08, resolusi 640x360, dan ukuran 1,06Mb.
Video itu pertama kali viral usai Rusdini mem-posting di grup WhatsApp Palupi Squad. Posting itu, kata Rusdini, hanya bertujuan untuk memberitahu teman-temannya bahwa ada suara misterius di Pantai Talise.
"Video itu saya posting di grup WhatsApp untuk tidak disebarluaskan ke medsos, tapi tidak tahu siapa yang menyebarluaskan sehingga netizen menganggap itu video diedit dan hoax bahkan sengaja disebarluaskan karena ingin terkenal," kata Rusdini.
(tor/fdn)kedengaran gak sih ini suara apaan? katanya video ini diambil sore tadi di lokasi yang sama pas tsunami palu tahun lalu. pic.twitter.com/B81jHmotOE
β π¨ππ€π£ (@gongjuw) August 18, 2019
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini