"Kita akan rapat di Menko Polhukam. Kalau lihat fluktuasi hotspot-nya, sebetulnya masih bisa dikontrol oleh satgasnya. Yang paling berat waktu angkanya masih di atas 1.000-an tanggal 4, 5, 6 Agustus, kemarin sih udah turun jadi 900-an," kata Siti di Istana Negara, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (19/8/2019).
Dia mengatakan hotspot paling banyak ditemukan di Kalimantan Barat (Kalbar). Siti mengatakan pihaknya juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah dalam menangani karhutla.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siti mengatakan karhutla tahun ini lebih parah dibanding tahun lalu karena faktor cuaca. Namun, dia mengatakan pemerintah sudah mengantisipasi karhutla meluas.
"Memang (cuaca) lebih panas kan. Dan hari tanpa hujan lebih panjang," kata dia.
"Oh banyak lah (upaya). Itu kan sudah ada standarnya, sudah ada perintah presiden untuk pencegahan, untuk patroli monitoring hotspot, untuk pengendalian pemadaman dan sebagainya. Kalau sekarang helinya sudah ada 35 atau 45 dari BNPB," sambungnya.
Karhutla Tiap Tahun, Moeldoko: Memang Tak Mudah:
(hek/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini