"Oh ndak (presiden dipilih MPR), itu kan terbatas. Kalau mau (memilih) presiden, nanti diulang lagi, diulang lagi Pasal 37 (UUD 1945). Kalau dulu amendemen bisa sekaligus. Berbagai macam ini nggak bisa, jadi hanya satu aja yang bisa diamendemen," ujar Zulkifli di gedung Nusantara IV, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (18/8/2019).
"Makanya amendemen terbatas mengenai GBHN, titik, nggak boleh yang lain," tegasnya.
Zulkifli mengatakan MPR periode 2014-2019 akan menyerahkan buku kepada periode 2019-2024 yang berisi rekomendasi tentang GBHN. Menurutnya, rekomendasi itu perlu dibahas MPR periode berikutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zulkifli juga menegaskan amendemen terbatas UUD 1945 bukan untuk mengembalikan MPR sebagai lembaga tertinggi negara. Ia menyatakan amendemen khusus untuk GBHN bersifat filosofis dan bukan teknis.
"Oh nggak, nggak (mengembalikan MPR sebagai lembaga tertinggi negara). Hanya amandemen terbatas khusus mengenai perlunya Garis Besar Haluan Negara. Dan ingat, garis besar itu bukannya teknis ya, dia filosofis saja," ucap Zulkifli.
"Contohnya misalnya ekonomi itu yang dijiwai itu Pasal 33, kesetaraan, keadilan, jadi filosofis dia. Karena MPR itu kan tidak membahas detail, dia filosofis, ideologis aja. Diperlukan bagaimana arah Indonesia 25 tahun, 50 tahun, 75 tahun, atau 100 tahun mendatang, garis-garis besarnya itu. Detailnya, itu bisa nanti dibuat oleh kandidat presiden. Itu yang kita sepakati," lanjut dia.
Zulkifli juga menjelaskan mengapa amendemen terbatas UUD 1945 tidak bisa diselesaikan MPR periode saat ini. Menurutnya, tidak mudah mencapai kata sepakat dan perubahan UUD 1945 sudah tidak bisa diusulkan di enam bulan sisa masa jabatan MPR.
"Ya memang kalau mengubah Undang-Undang Dasar itu syaratnya berat, tidak seperti undang-undang. Jadi harus 3/4 anggota MPR (setuju). Jadi kalau jumlahnya 700, berarti lebih kurang jumlahnya harus 600, 570 setuju dulu. Setuju, teken, baru bahas. Kan nggak gampang kan, dari awal lagi," kata Zulkifli.
Seberapa Penting Amandemen Konstitusi?:
(azr/fdu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini