Direktur Bina Haji Khusus dan Umrah Kementerian Agama, Arfi Hatim, mengatakan bahwa dalam konstruksi penyelenggaraan ibadah haji khusus, pemerintah berfungsi sebagai regulator sekaligus pengawas.
"Sehingga kami selama penyelenggaraan ibadah haji khusus di Tanah Suci ini menunjukkan fungsi pengawasan terhadap pelayanan yang diberikan oleh PIHK (Penyelenggara Ibadah Haji Khusus) kepada jemaah haji khusus dan tentu dasarnya adalah kesepakatan atau perjanjian ketika perjanjian jamaah mendaftar," jelasnya saat ditemui awak media di Hotel Interkontinental, Mekah, Arab Saudi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan kunjungan ini, Arfi ingin memastikan bahwa hak-hak jemaah haji khusus terpenuhi. Secara rutin tim pengawas melakukan supervisi baik itu sebelum atau sesudah Armuzna: Arafah, Muzdalifah dan Muna.
Pemantauan dilakukan di hotel yang menjadi pemondokan jemaah haji khusus di Mekah. Hal ini untuk memastikan apakah layanan yang diterima sesuai standar pelayanan minimal, termasuk juga pada waktu pelaksanaan Armuzna.
"Dan sekarang kami bertemu tentu dalam rangka koordinasi karena mulai hari ini sudah ada pengulangan dan keberangkatan kembali ke Tanah Air hari pertama dari jamaah haji khusus dari bandara Jeddah,"lanjut Arfi.
"Jadi kami melaksanakan koordinasi tersebut agar segala sesuatunya dapat berjalan dengan lancar dengan apa yang telah direncanakan. Alhamdulillah sejak pertama kali diberangkatkan haji khusus tanggal 19 Juli sampai dengan pelaksanaan puncak haji kemarin secara umum kami melihat pelayanan yang diberikan oleh PIHK terhadap jemaah haji khusus itu sudah berjalan dengan baik," imbuhnya.
Selain berkorespondensi dengan pihak travel sebagai PIHK, tim pengawas juga berinteraksi langsung dengan jemaah untuk memastikan apakah ada keluhan atau tidak.
Hasilnya? Ya tentu saja tak ada yang sempurna. Sebab masih ada beberapa hal yang disampaikan oleh jamaah sebagai masukan dan evaluasi ke depannya.
Baca juga: Kenapa Air Zamzam Begitu Spesial? |
Sampai saat ini, karena ini belum berakhir operasional tahun haji 1440 Hijriah, belum bisa kita sampaikan secara menyeluruh. Tapi sampai saat ini bila dibandingkan tahun lalu, alhamdulillah masih lebih baik," tukas Arfi.
Dalam kesempatan terpisah, Dede Rahayu, salah satu jemaah haji khusus Maktour, menceritakan bahwa layanan yang ia terima sudah memuaskan. Terlebih ia berasal dari luar kota Jakarta.
![]() |
"Semuanya sudah disiapkan dengan baik. Kan saya tinggal di Bogor, tetapi ketika hari H mau jalan, saya ditempatkan di hotel di Jakarta,"ungkapnya..
Selama perjalanan juga langsung dikawal petugas. Sampai di Jeddah semua barang-barang itu sudah ditempatkan sampai akhirnya sudah siap di depan pintu kamar ketika check in.
"Kita merasa nyaman sekali dengan adanya pelayanan seperti itu. Kemudian kita juga melaksanakan umrah langsung juga. Sampai prosesi pada saat umroh, baik itu masuk ke Masjidil Haram ataupun tawaf itu betul-betul dikawal oleh petugas," tandasnya. (ash/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini