"Presiden punya hak prerogatif untuk mengangkat pembantu-pembantunya dalam suatu tim impian, the dream team. Kami percaya presiden tetap berkomunikasi dengan ketum-ketum partai yang mengusungnya," kata Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno kepada wartawan, Jumat (16/8/2019) malam.
Hendrawan mengatakan, keberadaan sosok profesional di partai politik sudah pernah disampaikan PDIP. Bahkan, PDIP juga menyinggung soal sosok nonpartai yang sering bertindak seperti poitisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Gerindra Dorong Jokowi Bentuk Kabinet Zaken |
Dia juga mengingatkan tak perlu membeda-bedakan orang partai dan orang nonpartai dalam kabinet. Hendrawan menyatakan, PDIP sepenuhnya mempercayakan komposisi kabinet kepada Jokowi.
"Presiden sendiri pernah menyampaikan, tak boleh ada dikotomi orang partai dan non partai. Jadi sekarang kita serahkan sepenuhnya kepada Presiden," ucapnya.
Gerindra sebelumnya menilai partai politik juga memiliki figur profesional untuk mengisi kabinet zaken. PPP setuju dengan Gerindra. Namun tetap harus melihat portofolio calonnya.
"Memang zaken kabinet bukan berarti tidak boleh dari parpol. Yang terpenting adalah portofolio menteri sesuai dengan bidangnya," kata Wasekjen PPP Achmad Baidowi.
Menurut Baidowi, tak perlu juga membeda-bedakan antara sosok profesional dengan kader partai. Yang terpenting, sebut dia, para menteri yang ditunjuk bisa mengimbangi cara kerja Jokowi.
"Tidak perlu mendikotomikan antara profesional dan parpol. Karena dari parpol banyak juga kader profesional di bidangnya," jelasnya.
"Para menteri kabinet kerja II harus mampu melakukan akselerasi program dan melakukan inovasi untuk mengimbangi gerak cepat dari jokowi dalam bekerja," imbuh Baidowi.
Sebelumnya diberitakan, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengatakan bahwa Gerindra tetap mendorong Jokowi membentuk kabinet zaken. Menurut dia, partai politik juga memiliki figur profesional untuk mengisi kabinet zaken.
"Kita ikuti pidato Presiden barusan ini kan Presiden menatap optimisme yang tinggi sekali, besar sekali. Mestinya kalau tinggi berarti memiliki orang-orang yang ahli di bidang itu. Mestinya kabinet zaken, zaken kabinet tak harus dari profesional, tapi dari parpol juga," kata Muzani di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8).
Politisi Gerindra Bahas Polemik Semen di Istana, Bukan Rekonsiliasi:
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini