"Fahri selalu melihat itu dalam konteks politik, dan yang terjadi sudah merupakan fakta bahwa Pak Jokowi tidak menang di NTB. Ini tidak diingkari," kata Deputi Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden (KSP), Eko Sulistyo, dalam keterangannya, Jumat (16/8/2019).
Eko mempersilakan Fahri menafsirkan pilihan busana Jokowi secara politis. Meski demikian, pilihan Jokowi mengenakan busana adat bukan dimulai tahun ini saja. Dua tahun lalu, Jokowi bahkan mengundang presiden-presiden terdahulu untuk berbusana adat datang ke Istana Merdeka, Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi kali ini mengenakan busana dari daerah asal Fahri Hamzah karena ingin menunjukkan visi pembangunan yang Indonesia-sentris. Jokowi ingin menunjukkan kekayaan budaya Indonesia.
"Ini juga diplomasi budaya, karena pidato ini juga disorot dunia. Presiden cukup jeli, Jadi kalau melihat rentetannya, ini memang bukan simbolisasi pasca-Pemilu saja," kata Eko.
Sebelumnya, Fahri Hamzah, yang mewakili daerah pemilihan NTB, berterima kasih karena Jokowi memilih busana tersebut untuk dipakai hari ini. Kemudian Fahri mengulas soal pakaian Jokowi saat menghadiri Kongres V PDIP di Bali pada pekan lalu. Jokowi kala itu sempat menggunakan baju adat Bali dan mengatakan sengaja memakainya karena menang telak di Bali dengan raihan suara 91,6 persen di Pilpres 2019.
Fahri pun lantas menyinggung kekalahan Jokowi di NTB. Menurutnya, Jokowi telah berlaku seimbang karena mengenakan dua pakaian adat tersebut. "Karena waktu itu kan mengingatkan Pak Jokowi kan waktu itu di Bali dia bilang pakai (baju) adat bali karena menang di Bali," tuturnya.
"Saya berterima kasih," kata Fahri di gedung DPR, Senayan.
Intip Detail Baju Adat Sasak yang Dikenakan Jokowi:
(dnu/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini