Pantauan detikcom, Jumat (16/8/2019) di lokasi, sisi jembatan yang ambles dipagar dengan bambu. Jembatan masih bisa dilalui kendaraan, baik mobil atau motor. Namun, dikarenakan sebagian jembatan ambles, mobil tidak bisa melaju dua arah atau harus mengantre.
"Jembatan ini ambles dari pertengahan Desember 2018 lalu, sampai sekarang belum diperbaiki," kata Ketua RT 1/3 Kelurahan Muarasari, Bogor Selatan, Nanang Kosim, saat ditemui di sekitar lokasi, Jumat (16/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Deden mengatakan, jembatan ini ambles ketika musim hujan pada Desember 2018 lalu. Ia memperkirakan, amblesnya sebagian badan jembatan dikarenakan pondasinya yang kurang kuat.
Ia pun mengungkapkan, warga sekitar pernah membicarakan hal ini dengan Wali Kota Bogor Bima Arya. Perbaikan jembatan, pernah diminta saat Bima Arya melakukan pertemuan dengan mengundang semua RT dan RW di dua kecamatan, yakni kecamatan Bogor Selatan dan Bogor Timur.
"Pak Bima hanya berkata diusahakan. Belum ada kepastian kapan jembatan ini diperbaiki," terang dia.
Ketua RT 1/3 ini menjelaskan, jembatan ini merupakan salah satu jalur alternatif dari Jalan Raya Tajur untuk menuju ke 6 kelurahan. Dari jembatan ini, pengendara bisa menuju ke arah Muarasari, Harjasari, Kertamaya, Rancamaya, Cipaku, dan Pakuan.
Ia berharap agar perbaikan cepat dilakukan.
"Bambu yang dipasang itu juga, warga yang membuat. Memang belum pernah ada yang kecelakaan tapi berbahaya. Itu kan amblesnya lama-lama semakin besar kalau dibiarkan," pungkas Nanang.
(rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini