"Ada Solo sudah melakukan rotasi. Bahkan kakaknya Ibu Negara juga kena rotasi. Kemudian Solo, Malang yang sudah saya tahu, Surabaya. Rata-rata kota sudah melakukan rotasi," ujar Mendikbud Muhadjir Effendy di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2019).
Muhadjir menegaskan pihaknya tidak tebang pilih terkait rotasi guru. Setiap guru harus mengikuti aturan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, rotasi untuk guru SD kemungkinan dilakukan enam tahun sekali. Sedangkan untuk guru SMP, SMA dan SMK rencananya maksimal empat tahun sekali.
"Jadi sekali lagi, rotasinya hanya di zona saja. Tidak perlu antardaerah apalagi provinsi, jadi guru-guru jangan resah. Jadi per zonasi dulu kita mulai," ujarnya.
Nantinya, regulasi mengenai zonasi akan diperkuat menjadi bentuk regulasi. Di dalamnya akan mencakup mengenai regulasi sistem rotasi guru. "Yang pasti Insyaallah mudah-mudahan tahun depan sudah ada peraturan yang baku," kata Muhadjir.
Kepala Dinas Pendidikan Surakarta Etty Retnowati membenarkan Haryanto terkena rotasi. Menurutnya, pria yang disapa Anto itu sudah terkena rotasi guru sejak 2015. Sebab, Kota Solo telah menerapkan sistem zonasi kepada siswa dan guru SD-SMP sejak 2015.
"Betul, Pak Haryanto dirotasi pada 2015. Sebelumnya, beliau guru olahraga di SMPN 19, kemudian saat ini mengajar di SMPN 10," kata Etty saat dihubungi detikcom, Rabu (14/8/2019).
Etty mengatakan Anto terkena rotasi karena sudah 30 tahun mengajar di SMPN 19 Surakarta. Rotasi periode pertama itu menyasar semua guru yang mengajar di satu sekolah selama lebih dari 20 tahun.
"Pada (rotasi) pertama kali itu guru yang mengajar di atas 20 tahun, kemudian kedua kita rotasi lagi yang 15 tahun. Kalau Pak Haryanto itu di SMPN 19 sudah 30 tahun," ujar dia.
Sementara itu, Haryanto mengaku tidak masalah dengan rotasi guru. Dia hanya mengikuti kebijakan Pemkot Surakarta.
"Saya kan hanya mengikuti kebijakan. Saya dirotasi ke mana saja manut," ujar Haryanto saat dihubungi, Rabu (14/8/2019).
Meski kerabat Presiden, Haryanto mengaku tidak mendapatkan keistimewaan dalam sistem zonasi. Bahkan dirinya tetap mengurus sendiri berkas-berkas kepindahannya.
"Nggak (istimewa), biasa saja, kok. Semua diurus sendiri," ujar guru pendidikan olahraga itu.
Menurutnya, rotasi guru membuatnya lebih dekat ke sekolah dari rumah. Sebelumnya, dia mengajar di SMPN 19 Surakarta, kemudian dia dirotasi ke SMPN 10 Surakarta sejak sekitar tiga tahun lalu.
"Saya menikmati saja. Kalau saya kan sudah kenal dengan guru-guru di Solo, jadi tidak sulit beradaptasi," katanya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini