Sekitar 70 siswa SMA, SMK, dan SLB dari Jawa Timur dan Gorontalo berkumpul di Hotel Mercure Surabaya dalam rangka kegiatan SMN. Beberapa BUMN seperti Pertamina, PAL, PTPN XI, INKA, dan Waskita Karya, saling bersinergi untuk menanamkan rasa bangga dan cinta tanah air sejak dini kepada para siswa tersebut.
"Pertamina melalui sinergi BUMN sebagai koordinatornya terus berupaya memberikan yang terbaik untuk para siswa di Jawa Timur dan Gorontalo. Tidak hanya untuk siswa biasa, namun juga untuk siswa disabilitas sehingga semua siswa mendapatkan kesempatan yang sama," ujar VP CSR & SMEPP PT Pertamina (Persero), Agus Mashud dalam keterangan tertulis, Selasa (13/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam rangkaian kegiatannya, lanjut Agus, siswa ini nantinya akan tinggal bersama keluarga angkat, untuk mengenal bahasa, budaya dan juga etika di daerah lain serta untuk menanamkan rasa bangga dan cinta tanah air pada diri masing-masing. Tidak hanya itu, mereka juga akan dikenalkan proses bisnis dan pengetahuan dasar dari masing-masing BUMN yang bergerak baik di bidang minyak dan gas, infrastruktur, pertanian, dan lain-lain.
Agus menambahkan, program ini merupakan rangkaian dari beberapa program CSR utama dari Pertamina seperti perayaan HUT BUMN, Bareng-Bareng Mudik, hingga Upacara HUT RI, dan Pesta Rakyat di Tuban yang akan diadakan pada Minggu (18/8/2019) nanti.
Siswa ini nantinya juga akan dikirim menuju camp Rindam Jawa Timur dan Gorontalo, secara berkelompok mereka nantinya akan dibangun mental dan kemampuannya untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sementara itu, PLT Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Hudiono menyatakan rasa terima kasihnya kepada BUMN yang telah memilih putra-putri terbaik dari Jawa Timur untuk dapat mengikuti kegiatan SMN ini. Sebab, tidak hanya mengenai pendidikan formal para siswa ini nantinya juga akan diberi pemahaman mengenai perbedaan ras, suku, agama, dan bahasa yang menjadi ikon unik Bangsa Indonesia.
"Pada akhirnya, kegiatan ini nantinya tidak hanya melulu soal pendidikan yang didapat di sekolah. Namun juga bagaimana cara mereka berinteraksi dengan masyarakat sekitar dan mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Karena pada akhirnya kita ini bukanlah masyarakat Jawa Timur atau Gorontalo, melainkan masyarakat dari Indonesia," tutup Hudiono. (akn/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini