"Oh itu baru wacana aja, iya kita tunggu aja dengan pertimbangan pertimbangan tentu pemerintah mengeluarkan kebijakan dengan berbagai pertimbangan dan masukan masukan termasuk masyarakat. Kontrolnya harus kuat," kata Idris di Lapangan Mahakam, Sukmajaya, Depok, Selasa (13/8/2019).
Idris mendukung wacana PNS kerja di rumah tersebut. Menurutnya PNS bisa dipekerjakan berdasarkan indikator hasil kerja, bukan absensi.
"Itu masalah wacana, misal gini, dulu ada pegawai BPPT misal, itu memang ada standar indikator capaian, sebulan harus menghasilkan ini, harus menghasilkan ini. Itu orientasi pada hasil kerja, bukan kepada sekedar absensi, di luar negeri juga sudah banyak begitu, barang kali bisa kita inikan (tiru)," ungkapnya.
Namun Idris belum bisa memastikan apakah wacana tersebut bisa direalisasikan untuk PNS Depok. Ia menyebut harus ada kajian mendalam dan perbedaan sisi psikologis untuk PNS Depok.
"Nah ini sedang dikaji, dibahas, masukan juga termasuk psikologisnya, dari sisi psikologis mungkin beda," ucap Idris.
Pihak KemenPAN-RB sebelumnya mengatakan sedang mendesain sistem kerja PNS agar bisa meniru gaya perusahaan rintisan atau start-up. Deputi Sumber Daya Manusia Aparatur KemenPAN-RB Setiawan Wangsaatmaja menyebut PNS akan memiliki fleksibilitas kerja.
"Nanti akan bisa kerja dari rumah, tinggal ngatur aturannya kayak bagaimana," katanya dalam Forum Merdeka Barat di Auditorium KemenPAN-RB, Jakarta, Kamis (8/8/2019).