"Saya mengucapkan terima kasih atas masukan dari abang saya, Habiburokhman. Sebagai politisi muda, selama kampanye dari tahun lalu sampai sekarang, saya mungkin ada melukai perasaan orang, saya minta maaf sesuai masukan abang saya, Habiburokhman," kata Andre saat dihubungi, Minggu (11/8/2019).
Andre lalu menjelaskan alasannya memakai diksi 'kebakaran brewok'. Dia mengaku sama sekali tidak berniat menyinggung siapa pun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andre lalu menanggapi Ketua DPP NasDem Irma Suryani Chaniago, pihak yang memprotes diksi 'kebakaran brewok'. Andre menyoroti pernyataan Irma yang menyebut bahasanya seperti politikus kampungan.
"Tapi memang saya, ada yang bilang saya orang kampung, ya saya akui saya orang kampung. Saya lahir di kampung, besar di kampung, terus sekolah di kampung, tamat SMA saya baru merantau ke kota, Jakarta. Jadi memang lahir dan besar di kampung di Padang, Sumatera Barat," ucap Andre.
"Tapi alhamdulillah, karena saya orang kampung itulah saya terpilih menjadi anggota DPR dan kampung saya mendukung saya jadi anggota DPR. Bagi saya jadi orang kampung itu tidak memalukan," katanya.
Sebelumnya, Habiburokhman menyebut pernyataan Andre kurang tepat seperti apa yang diajarkan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Sebagai anggota Majelis Kehormatan Gerindra, saya mengimbau Andre untuk meminta maaf soal pemakaian istilah 'kebakaran brewok'. Ungkapan tersebut seperti mengolok-olok dan tidak sejalan dengan apa yang diajarkan Pak Prabowo untuk selalu santun kepada siapa pun," kata Habiburokhman. (gbr/fjp)