"Sudah diketahui, sudah teridentifikasi," kata Kapolres Tangsel AKBP Ferdi Iriawan saat dihubungi detikcom, Sabtu (10/8/2019).
Ferdi mengatakan saat ini timnya masih mengejar pelaku. Tim masih mencari pelaku di tempat persembunyiannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Muharam Wibisono mengatakan, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi. Polisi meminta keterangan sejumlah 'Pak Ogah' di lokasi.
Dari hasil pencarian informasi itu, polisi mendapatkan sejumlah informasi cukup signifikan. Salah satunya terkait terduga pelaku berinisial AM.
"Iya inisial AM, cuma masih kita pastikan dulu benar orang yang sama atau bukan, karena masih kita dalami keterangan saksi-saksi ini," jelas Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Muharam Wibisono saat dihubungi detikcom, Sabtu (10/8/2019).
AM adalah seorang pemuda Tangsel yang masih berusia sekitar 20 tahunan.
"Infromasinya itu nggak tamat sekolah dari SD, jadi dia baca-tulis pun tidak bisa. Umurnya sekitar 20-an," tuturnya.
Sebelumnya, seorang kerabat korban bernama Richie juga menyampaikan terduga pelaku berinsial AM. AM juga disebut-sebut satu kampung dengan korban.
"Ini soalnya banyak jadinya yang lapor ke saya ini korban ini. Ini satu kampung (dengan pelaku). Dia memang terkenal rese katanya. Ini (inisial) namanya (pelaku), namanya AM," tandasnya.
Adapun, ciri-ciri terduga pelaku adalah sebagai berikut:
- Tinggi badan sekitar 170 Cm
- Kulit putih
- Rambut pirang dan mengenakan anting
- Memakai sweater hoodie warga kuning.
KPAI turut menyoroti kasus begal payudara yang menimpa korban seorang remaja perempuan berusia 17 tahun. KPAI meminta polisi untuk segera menangkap pelaku agar menimbulkan efek jera.
"Aksi semacam ini wajib ditindak tegas agar ada efek jera ke pelaku dan tidak ada korban lagi, baik dewasa, apalagi anak-anak," kata Komisioner KPAI Retno Listyarti saat dihubungi detikcom, Sabtu (10/8/2019).
Retno menyampaikan keprihatinan atas peristiwa pencabulan yang dilakukan di tempat umum itu. Pelecehan seksual terhadap korban dapat menimbulkan trauma.
"Pelecehan seksual semacam ini pasti menimbulkan rasa malu dan marah pada korban dan anak yang menyaksikan kejadian ini pun pasti mengalami ketakutan, apalagi saat pelaku beraksi, motor korban hampir terjatuh karena pasti ada pemberontakan dari korban dan pelaku melakukan pemaksaan," jelas Retno.
Halaman 3 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini