"Artinya, di kami itu karena semuanya dimulainya dari bawah. Jadi memang kalau saya tanya kepada partai lain itu mereka tidak pernah melakukan seperti apa yang dilakukan PDI Perjuangan selama ini," kata Megawati di Grand Inna Bali Beach Hotel, Sanur, Bali, Sabtu (10/8/2019).
Megawati lalu menjelaskan proses seorang kader bisa menjadi utusan dalam kongres yang harus melalui pengambilan keputusan berjenjang. Menurutnya, menjadi utusan dalam Kongres tidak mudah karena membawa mandat dari daerahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka yang akan ikut di kongres ini itu bukan sebagai hanya peserta, sebutannya utusan. Utusan ini tidak mudah, karena juga menjadi utusan itu harus disetujui juga dari bawah, karena dia membawa mandat dari bawah. Itu yang pertama dalam berjenjangnya," jelas Megawati.
Dalam merekrut kader, dijelaskan Megawati, ada uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) yang cukup berat. Selanjutnya, calon kader harus melalui tahapan wawancara.
"Ini yang mereka mengakui cukup berat, yaitu selalu ada fit and proper, itu ditanya pengetahuan secara ideologi, kemantapannya sebagai kader partai. Lalu berikutnya selain fit and proper itu, ada wawancara untuk mempertajam," ujarnya.
Selanjutnya, calon kader PDIP juga harus menjalani psikotes untuk menjaring calon-calon pemimpin. Megawati menyebut psikotes sebagai cermin diri para kader.
"Jadi saya katakan psikotes ini seperti cermin diri, seperti kita melihat muka kita, badan kita bercermin. Begitulah hasilnya. Sehingga dengan demikian, maka kami selalu berupaya untuk mereka setelah mengetahui dengan fit and proper, wawancara, lalu psikotes itu mana yang masih kurang," tutur Megawati.
Tak hanya itu, Megawati menjelaskan nantinya masih ada kursus kader untuk menambah pengetahuan para kader. Mereka kemudian juga akan dimasukkan ke sekolah kader untuk memperbanyak calon pemimpin.
"Jadi mereka-mereka yang memang akan direkrut dan sudah terekrut itu akan dimasukkan ke sekolah partai. Itulah cara PDI Perjuangan merekrut yang namanya kader untuk nanti memperbanyak mereka yang bisa dijadikan pemimpin maupun calon-calon pemimpin yang didatangkan dari PDI Perjuangan," pungkasnya. (azr/aan)