"Orang itu ingin Indonesia chaos. Ingin Pak Jokowi disalahkan. Ingin Indonesia ini ribut. Pak Prabowo sebagai patriot dan negarawan menolak hal itu. Itu lah penumpang gelap itu," kata Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade di Gado-gado Boplo, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (10/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya biarkan aparat yang bekerja. Penegak hukum yang bekerja untuk membuktikan penumpang gelap itu. Yang jelas penumpang gelap itu itu bukan dari partai koalisi dan bukan juga ulama. Karena yang ingin dikorbankan itu ulama," ujarnya.
Sebelumnya Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Ahmad Dasco, menjelaskan maksud pernyataannya terkait 'penumpang gelap' yang mencoba memanfaatkan sang Ketum Prabowo Subianto. Dasco menjelaskan 'penumpang gelap' itu bukan PA 212, namun dari eksternal koalisi.
"Saya nggak bilang (penumpang gelap) di koalisi 02, penumpang gelap bukan di koalisi 02. (Eksternal koalisi) iya, dan bukan PA 212, bukan ulama-ulama tercinta itu, bukan," ujar Dasco, Jumat (9/8/2019) malam.
Gerindra: Penumpang Gelap Buat Prabowo Bukan PA 212:
(abw/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini