"Bila diputuskan tidak ada posisi ketua harian, itu berarti dalam persepsi, penilaian, dan pertimbangan Ketua Umum, posisi tersebut tidak dibutuhkan," kata Hendrawan kepada wartawan, Jumat (9/8/2019).
Baca juga: Megawati: Tidak Ada Ketua Harian PDIP |
Menurut Hendrawan, Megawati lebih mengutamakan struktur yang ramping. Meski ramping, struktur di partai disebut tetap kaya fungsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Hendrawan, belum ada pembahasan posisi ketua harian selama hari pertama Kongres V PDIP kemarin. Karena Megawati sudah memutuskan tidak ada ketua harian, kata Hendrawan, pembahasan soal itu juga tidak akan muncul di kongres.
"Jadi belum ada pembahasan. Dan bila Ketum sudah memutuskan tidak diperlukan, maka tak akan ada pembahasan soal tersebut," jelas Hendrawan.
Baca juga: Kode Regenerasi dalam Canda Megawati |
Sebelumnya, Megawati menepis isu Ketua Harian ataupun Wakil Ketua Umum PDIP. Dua hal itu tidak ada.
"Jadi kalau tadinya kan memang begitu. Saya dengar sendiri karena kaget kan pada, 'Ada apa ya kok PDI mau kongres? Apakah ini kongres luar biasa? Apakah Ibu tidak jadi ketum lagi? Apakah Ibu akan menyerahkan kepada ketua harian? Apakah Ibu akan buat wakil ketua umum?'" ujar Megawati di Grand Inna Bali Beach Hotel, Sanur, Bali, Kamis (8/8).
"Ya sekarang kan sudah kelihatan, semua itu tidak ada. Saya tetap ketua umum yang diberi hak prerogatif dan nanti membentuk DPP partai," tegas Megawati.
Tonton video Di Depan Prabowo, Mega Singgung Strategi Menebar Kebencian di Pemilu:
(azr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini