Dalam pidatonya, Megawati pertama-tama berbicara soal demokrasi yang sekadar alat. Menurutnya, alat tersebut fungsinya untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur.
"Dalam Pancasila, demokrasi adalah suatu alat. Alat untuk mencapai masyarakat yang adil, makmur yang sempurna," kata Megawati di Hotel Grand Inna Bali Beach, Kamis (8/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Megawati lantas mengungkit soal strategi menebar kebencian yang digunakan pada saat pemilihan umum dan pilpres. Dia menegaskan strategi itulah yang melumpuhkan demokrasi.
"Kalau sikap perilaku menebarkan kebencian hujatan merajalela karena pemilihan umum. Kalau keutuhan bangsa berantakan karena pemilihan umum. Kalau tenaga bangsa remuk redam karena pemilihan umum. Maka sebenarnya dengan pemikiran jernih, sesungguhnya demokrasi itu telah dilumpuhkan," tutur Mega.
Putri Presiden pertama RI ini pun mengatakan orang yang menggunakan strategi inilah yang memorakporandakan Indonesia. Menurutnya, jika sudah rusak, tidak ada lagi solusinya.
"Artinya, siapa pun yang menggunakan pola-pola tersebut telah dengan sengaja pula memorakporandakan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dan sengaja pula melenyapkan Bhinneka Tunggal Ika dari bumi Indonesia. Lalu, apa solusinya? Dan adakah solusinya? Menurut saya tidak ada. Ya sudah, porak-poranda," ujar Mega.
Mega ke Prabowo: Capek Tempur Terus, Nanti 2024 Lagi:
(rdp/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini