"Dalam 6 hari melakukan pemadaman, kami sudah melakukan koordinasi dengan Kepala BPBD Singkawang untuk memohon agar pemadaman bisa dilakukan dengan Water Bombing. Namun kondisi di Kalbar memang cukup pekat asapnya, sehingga Heli masih fokus melakukan pemadaman di Pontianak, Mempawah dan Kubu Raya," kata Kepala Daops Manggala Agni Singkawang, Yuyu Wahyudin, yang dilansir dari Antara, Kamis (8/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kendala di lapangan memang medannya cukup menantang, terlebih kondisi tanah memang gambut dan mineral. Jadi ini yang menjadi tantangan kita," ungkapnya.
Yuyu menjelaskan, pihaknya sudah mendapat bantuan drone sehingga untuk pengamatan titik kebakaran bisa dilakukan dengan cepat. Namun, personel yang ada di Manggala Agni Singkawang masih sangat terbatas.
"Manfaatnya sangat terasa sekali, karena sewaktu kejadian Karhutla di Mayasofa, kita sangat kesulitan mencari lokasi asap. Namun, sewaktu kita terbangkan drone, rupanya posisi asap ada di sebelah kiri kita. Barulah kita temukan areal kebakarannya dan langsung menuju ke lokasi tersebut," katanya.
(rvk/rvk)











































