"Kongres PDIP ini menarik itu karena apakah PDIP akan merombak aturan partai dengan memunculkan jabatan ketua harian atau wakil ketua umum? Selama ini jabatan ini tidak ada tapi nampaknya bersiap dimunculkan untuk kaderisasi, mempersiapkan pengganti Megawati," kata Hendri Satrio kepada wartawan, Kamis (8/8/2019).
Pengamat politik dari Universitas Paramadina ini menyebut kelompok trah Sukarno dan non-trah Sukarno berpeluang menjabat posisi ketua harian PDIP. Dia berbicara soal peluang kejutan yang dimunculkan dalam Kongres V PDIP nanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara dari non-trah Sukarno ada nama Joko Widodo dan Budi Gunawan. Walaupun demikian hingga saat ini baru 2 nama yang menguat mengisi jabatan ketua harian atau wakil ketua umum, yaitu Mas Nanan dan Mbak Puan," imbuh dia.
Selain itu, Hendri berbicara soal posisi sekjen PDIP. Menurutnya, PDIP belum pernah mempunyai satu sekjen yang menjabat dua periode.
"Mas Hasto sukses membawa PDIP jadi jawara 2 kali, 2014 dan 2019, tapi PDIP belum pernah punya sekjen dua periode. Maka bila Mas Hasto tetap sekjen, maka ini sejarah baru. Atau bisa saja Mas Hasto didorong masuk ke kabinet Jokowi," katanya.
Lebih jauh Hendri Satrio mengulas peluang PDIP membuka pintu bagi Partai Gerindra untuk berkoalisi di 2019. Seperti diketahui, Megawati mengundang Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto ke Kongres V PDIP di Bali.
"Kemudian apakah koalisi PDIP Gerindra kembali terjalin di 2019 ini dan mempersiapkan koalisi 2024. Ini bisa dilihat dari keputusan apakah Megawati akan meminta kader PDIP mengarahkan dukungan ke Gerindra untuk jabatan ketua MPR kelak," katanya. (gbr/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini