Pembicaraan ini terjadi ketika Jokowi diwawancara wartawan seusai peresmian gedung Sekretariat ASEAN di Jl Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (8/8/2019). Awalnya, Jokowi ditanya soal perpres mobil listrik. Dia mengaku sudah meneken perpres tersebut.
Baca juga: Jokowi Sudah Teken Aturan Mobil Listrik |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi pembeli kalau harganya terlalu mahal siapa yang mau juga. Sehingga kita mendorong, terutama Gubernur DKI yang APBD gede, bisa memberi insentif. Saya kira sudah dimulai," kata Jokowi kepada wartawan.
Saat Jokowi bicara, Anies ada di sisi kanannya. Anies lalu ikut menimpali. Dalam kebijakan terbaru Anies soal ganjil-genap, mobil listrik mendapat keuntungan dengan tidak kena sistem itu.
"Ganjil-genap bebas untuk mobil listrik," ujar Anies.
Baca juga: Cihuy! Kendaraan Listrik Bebas Ganjil-Genap |
Jokowi pun melanjutkan pernyataannya. Menurut Jokowi, pembebasan ganjil-genap untuk mobil listrik bisa menjadi salah satu insentif.
"Ganjil-genap bebas untuk mobil listrik. Nah itu (mobil listrik bebas ganjil-genap) bisa jadi insentif. Mungkin saja nanti parkirnya digratisin," tutur Jokowi.
Soal insentif pembelian mobil listrik, Jokowi menyebut bisa saja diberikan tak hanya kepada pemilik pribadi. Menurutnya, insentif tersebut bisa diberikan untuk pembelian transportasi umum.
"Bisa saja untuk kota-kota yang APBD besar atau bisa saja subsidi. Ada negara-negara yang memberi subsidi sekian dolar untuk beli mobil listrik. Dan dimulai seperti di Jakarta, busnya, mendorong taksi-taksinya," jelasnya.
Tonton video Penundaan Perpres Mobil Listrik Dinilai Berdampak Polusi dan Rupiah:
(zak/imk)